Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DUA orang wanita diduga pasangan sesama jenis, nekat hendak merampas taksi online yang terjadi di wilayah hukum Polres Cianjur, Jawa Barat, Jumat (21/7) dinihari. Namun, aksi mereka gagal berkat keberanian sopir taksi online yang juga seorang perempuan.
Berdasarkan informasi dari Polres Cianjur, aksi pencurian dengan kekerasan (curas) sudah direncanakan kedua orang tersangka yakni NA dan NP. Keduanya yang tinggal di salah satu tempat kos di Pasir Jambu, Bogor Timur, Kota Bogor itu, mempersiapkan berbagai peralatan termasuk senjata tajam untuk melancarkan aksinya.
Secara acak, mereka pun memesan taksi online. Diperolehnya taksi online yang dikendarai korban.
Baca juga : Festival Bawang Merah Brebes untuk Jaga Stabilitas Harga dan Stok
Kedua tersangka dijemput korban di lokasi berdasarkan aplikasi. Mereka minta diantarkan ke salah satu tempat di Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur.
Sesampainya di Kecamatan Cibeber sesuai permintaan, kedua tersangka meminta berhenti di tempat yang sepi. Korban rupanya mencium gelagat mencurigakan. Terlebih, saat itu waktu menunjukkan sudah memasuki dini hari.
Baca juga : Pemprov Jambi Dukung UMKM Naik Kelas Lewat 3 Modal
Korban menolak permintaan tersangka. Kedua tersangka pun memaksa tetap minta diberhentikan di tempat sepi.
Korban nekat memilih tancap gas. Namun akibatnya korban mendapat hampir 10 luka tusuk dari senjata tajam yang memang sudah dipersiapkan kedua tersangka.
Di tengah kondisi yang membahayakan keselamatannya, korban akhirnya menemukan kerumunan warga di Kampung Cipaku RT 01/05 Desa Cipetir Kecamatan Cibeber sekitar pukul 02.30 WIB, Jumat (21/7).
"Warga yang mendapati teriakan minta tolong segera mendekat ke arah mobil (taksi online). Warga segera memberikan pertolongan dan mengamankan kedua pelaku. Kemudian warga mengontak Polsek Cibeber," kata Kapolres Cianjur Ajun Komisaris Besar Aszhari Kurniawan kepada wartawan saat konferensi pers pengungkapan kasus di halaman Mapolres Cianjur, Jumat (21/7).
Aszhari menyebut kasus tersebut terbilang cukup langka. Artinya, terduga pelaku berjenis kelamin perempuan sekaligus korbannya yang merupakan sopir taksi online juga seorang perempuan.
"Tersangka atas nama NA merupakan warga Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur dan tersangka NP merupakan warga Bogor. Sedangkan tersangka NP berusia 17 tahun atau masih di bawah umur. Korbannya sendiri merupakan seorang perempuan bernama Geyflin Trise," ujar Aszhari.
Aszhari menuturkan motif di balik aksi nekat kedua tersangka didasari faktor ekonomi. Kedua tersangka mengaku sedang mengalami krisis keuangan.
"Mereka kepepet butuh uang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pengakuan tersangka, mereka sudah tidak dibantu lagi keluarga," tuturnya.
Aszhari menuturkan kedua tersangka terindikasi merupakan pasangan sesama jenis. Bahkan tim penyidik sempat menanyakan status hubungan di antara keduanya.
"Pada saat penyidik menanyakan status hubungan mereka, mereka pun mengiyakan. Pengakuan dari pelaku ini bahwa pelaku juga diduga sakit hati oleh pasangan sesama jenis yang sebelumnya. Sehingga ingin melampiaskannya ke orang lain," bebernya.
Dari kedua tersangka polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya sebilah sangkur bergerigi, sebilah pisau belati bergagang kayu, sebuah palu bergagang warna hitam, kunci L, telepon genggam, tas, ransel, dan lainnya.
Kedua tersangka dijerat Pasal 365 ayat 4 KUHPidana. Ancaman hukumannya seumur hidup atau selama-lamanya 20 tahun penjara. (Z-5)
Motif di balik aksi teror tersebut diduga dilatarbelakangi sakit hati pelaku karena tidak dilibatkan kembali sebagai tim sukses Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz,
Kasus dugaan tindak pidana fidusia itu sudah terorganisir karena merupakan sindikat internasional. Pasalnya, sepeda motor yang digelapkan akan dikirimkan secara lintas negara.
Polri berkomitmen menekan angka kriminalitas selama periode angkutan lebaran 2023. Komitmen tersebut diwujudkan dengan menyebar personel di tengah-tengah masyarakat.
Kapolsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat, AKP Erick Sitepu menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada pukul 02.00 WIB Senin. Saat itu korban bersama dua rekannya sedang berjalan kaki usai menyaksikan pertunjukkan musik di daerah tersebut.
Bong Sukinto, 31, ditemukan tewas gantung diri di kamar mandi khusus petugas lapas, Minggu (3/3) pukul 17.00 WIB.
Dari sekitar Jakarta, Polres Depok meringkus 12 bandit, Polres Tangerang Selatan 18 bandit, Polres Tangerang Kota 8 bandit, Bekasi 10 bandit, Pelabuhan Tanjung Priok 1 bandit, dan Bandara Soekarno Hatta 1 bandit.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Cianjur. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu memberikan pinjaman modal dengan bunga yang relatif cukup kecil.
Pada komoditas telur ayam misalnya, saat ini harganya kisaran Rp27.600 dari sebelumnya Rp27.800 per kg.
YESS menjadi salah satu solusi yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan dan memberdayakan petani di Indonesia.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved