Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

PMI di Riyadh tidak Diketahui, Keluarga Buat Laporan Polisi

Kristiadi
14/6/2023 16:28
PMI di Riyadh tidak Diketahui, Keluarga Buat Laporan Polisi
Ilustrasi.(DOK MI.)

ELA Yuliani, 39, pekerja migran Indonesia (PMI), warga Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, hilang kontak dengan keluarga dan belum diketahui keberadaannya. Keluarga didampingi anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP2MI) Jawa Barat, dan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Garut membuat laporan pengaduan ke polisi.

Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Enjang Tedi, mengatakan dirinya mendampingi keluarga Ela membuat laporan pengaduan ke polisi berkaitan dengan keberadaannya yang sudah tidak diketahui. Perkembangan terakhir berdasarkan penelusuran Kemenlu dan kantor perwakilan Riyadh di Saudi sudah kabur dari rumah majikannya. "Keberadaannya tidak diketahui, Kemenlu dan kantor perwakilan memerlukan dasar laporan pengaduan dari keluarga. Kami mendampingi Anjani Pebriani, putri dari Ela, membuat laporan pengaduan terkait keberadaannya dan memberikan keterangan siapa yang selama itu berangkat," katanya, Rabu (14/6/2023).

Ia mengatakan, laporan pengaduan ke polisi nanti menjadi dasar Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP2MI) Jawa Barat menyampaikan laporan ke Kemenlu untuk pencarian Ela yang berada di Riyadh. Sebelum dinyatakan hilang, Kemenlu sudah mengecek langsung keberadaan Ela Yuliani di rumah majikannya. Berdasarkan keterangan majikannya, Ela sudah kabur sejak Ramadan lalu.

Baca juga: Reporter TV Alami Begal Payudara, Polresta Palu Buru Pelaku

"Berdasarkan hasil keterangan dari NH yang merupakan sponsor Ela yang sedang bekerja di Dubai, Ela sudah kabur dari rumah majikan. Jadi keterangan dari NH dan keterangan dari Kemenlu kantor perwakilan sama, Ela sudah kabur dari rumah majikan. Namun, sekarang tidak pernah menghubungi keluarganya yang ada di Garut dan diperkirakan ketika Ela kabur dari rumah majikan tidak pergi ke Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi sehingga tidak ada informasi," ujarnya.

Putri kandung Ela Yuliani, Anjani Pebriani, mengatakan pembuatan laporan pengaduan yang selama ini dilakukan berharap agar ibunya bisa segera diketahui keberadaannya. Sebelumnya, sang ibu diduga menjadi korban penganiayaan majikannya di Riyadh, Arab Saudi, dan terakhir komunikasi menangis minta pulang karena tidak tahan.

Baca juga: Polri Imbau Masyarakat tidak Mudah Terpengaruh Tawaran Kerja di Luar Negeri 

"Ibu kandungnya berangkat ke Arab Saudi itu pada Oktober 2022 dan sejak keberangkatan keluarga di Garut sulit melakukan komunikasi tetapi hanya sesekali telepon tiga bulan terakhir. Namun, sampai sekarang untuk komunikasi terputus dan selama itu ibu menangis ingin pulang dan sudah tidak kuat hingga ada kabar mengalami kekerasan dan kami berharap agar ibu (Ela Yuliani) bisa kembali ke Garut dengan selamat," paparnya. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya