Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
UPAYA mendorong roda ekonomi dan menjaga kelestarian alam tidak bisa dilakukan dengan praktek bisnis konvensional.
Akselerasi pertumbuhan ekonomi setelah perlambatan akibat Covid-19 dan bencana alam di Kabupaten Sigi, dan Provinsi Sulawesi Tengah membutuhkan keterlibatan dan kolaborasi berbagai pihak.
Pemerintah Kabupaten Sigi sadar betul bahwa untuk dapat mencapai semua target ini, pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendirian.
Baca juga: Sambut Festival Lestari di Sigi, Pedagang Tertibkan Diri
Maka, Festival Lestari 5 diselenggarakan pada 23-25 Juni 2023 mendatang sebagai upaya kolaborasi multipihak dalam rangka membangun pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sigi dan Provinsi Sulawesi Tengah.
Bupati Sigi, Mohamad Irwan Lapatta mengatakan,“Festival ini sebagai sebuah perayaan bersama untuk mengenal lebih dalam potensi alam, budaya dan masyarakat Sulawesi mencerminkan harapan bagi Kabupaten Sigi dan kabupaten lain di Provinsi Sulawesi Tengah Tengah."
"Festival ini sekaligus ajang tukar belajar inovasi pembangunan dan bisnis berbasis alam antara kabupaten anggota LTKL dan para jejaring mitra yang sejalan dengan prinsip pembangunan hijau," kata Irwan dalam keterangan pers, Kamis (8/6).
Baca juga: Masa Tunggu Berangkat Calon Jemaah Haji di Sulteng 21 Tahun
Irwan menambahkan, dengan memperkenalkan kekayaan potensi alam, dan budaya ini, Festival Lestari dapat membuka peluang terciptanya investasi lestari yang mengedepankan aspek perlindungan ekosistem dan pemberdayaan masyarakat.
"Sehingga, roda ekonomi dapat berputar dan memastikan alam tetap terjaga," kata Irwan.
Capai Target dengan Kolaborasi Pihak Lain
Pemerintah Kabupaten Sigi sadar betul bahwa untuk dapat mencapai semua target ini, pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendirian.
Maka, Festival Lestari 5 diselenggarakan pada 23-25 Juni 2023 mendatang sebagai upaya kolaborasi multipihak dalam rangka membangun pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sigi dan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Baca juga: Surat Bebas Narkoba Syarat Wajib Masuk Sekolah di Sulteng
Bupati Sigi, Mohamad Irwan Lapatta, mengatakan, “Festival ini sebagai sebuah perayaan bersama untuk mengenal lebih dalam potensi alam, budaya dan masyarakat Sulawesi mencerminkan harapan bagi Kabupaten Sigi dan kabupaten lain di Provinsi Sulteng."
"Festival ini sekaligus ajang tukar belajar inovasi pembangunan dan bisnis berbasis alam antara kabupaten anggota LTKL dan para jejaring mitra yang sejalan dengan prinsip pembangunan hijau," kata Irwan dalam keterangan pers, Kamis (8/6).
Irwan menambahkan, dengan memperkenalkan kekayaan potensi alam, dan budaya ini, Festival Lestari dapat membuka peluang terciptanya investasi lestari yang mengedepankan aspek perlindungan ekosistem dan pemberdayaan masyarakat.
"Sehingga, roda ekonomi dapat berputar dan memastikan alam tetap terjaga," kata Irwan.
Baca juga: Lima Kabupaten Dan Satu Kota Di Sulteng Alami Kemiskinan Ekstrem
Festival Lestari adalah agenda tahunan yang digelar oleh Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), kaukus pembangunan lestari di bawah Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI).
Kabupaten Sigi dan Provinsi Sulawesi Tengah menjadi tuan rumah rangkaian kegiatan ini dan mengusung tema ‘Tumbuh Lebih Baik’, agar dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi masyarakat di kawasan ini.
Festival dapat menjadi salah satu strategi yang efektif sekaligus nyawa yang dapat menghidupkan ekosistem pariwisata, ekonomi kreatif dan industri kecil menengah di Kabupaten Sigi.
Baca juga: BNN Gelar Dialog Pemuda Nusantara di Sulteng
Melalui festival ini, kolaborasi multipihak tercipta dan memperkenalkan kearifan lokal, budaya, potensi alam, hingga komoditas lokal yang dapat menjadi tumpuan ekonomi masyarakat.
Irwan mengatakan, sejak tahun 2020 Kabupaten Sigi sudah mulai bereksperimen dengan berbagai cara inovatif termasuk hilirisasi basis alam yang dikembangkan secara kolaboratif bersama mitra dan orang muda daerah sebagai penggerak utama.
Tujuan pembangunan lestari ini bukan tanpa sebab, Provinsi Sulteng memiliki Cagar Biosfer Lore Lindu, salah satu dari 19 cagar biosfer di Indonesia. Luas cagar ini mencapai 1,6 juta hektare.
Peran dan fungsi cagar ini sangat strategis, sehingga membutuhkan model pembangunan berkelanjutan.
Hadirkan Forum Bisnis dan Investasi
Oleh karena itu, Festival Lestari juga menghadirkan Forum Bisnis dan Investasi Inovasi Berbasis Alam untuk membuka peluang kerja sama, dan kolaborasi multipihak untuk mendukung implementasi pembangunan lestari di Indonesia.
“Kami melihat potensi inovasi basis alam sebagai jangkar bagi pendekatan pengelolaan kawasan yang lebih lestari bagi Sulteng, Indonesia, bahkan dunia," jelas Irwan.
"Jika kita bergotong royong, model ini bisa dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Restoratif dalam konteks cagar biosfer yang membuktikan bahwa dalam kawasan tersebut lingkungan bisa dijaga secara konsisten dan masyarakatnya betul-betul sejahtera.”
Forum Bisnis dan Investasi bertajuk Membuka Peluang Ekonomi Restoratif Cagar Biosfer di Sulteng ini akan menjadi forum bisnis dan investasi pertama di Indonesia yang mengangkat inovasi dan solusi berbasis alam sebagai jawaban atas permasalahan krisis iklim dan praktik bisnis. Pendekatan ini sangat relevan dalam menghadapi isu-isu lingkungan yang mendesak saat ini.
Kepala Sekretariat LTKL, Gita Syahrani mengatakan, “Forum Bisnis dan Investasi untuk Inovasi Basis Alam ini digelar untuk mewujudkan pembangunan lestari, sebab dalam upayanya membutuhkan dukungan banyak pihak dari sisi teknis, investasi, transaksi dan pendanaan.”
Gita berharap melalui forum ini dapat tercipta gotong royong sinergi dan kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam mewujudkan pembangunan lestari.
Dalam kesempatan ini, ragam portofolio komoditas lestari, produk-produk UMKM lestari, dan konsep pitch di Kawasan Ekonomi Restoratif Sulteng akan disajikan.
Baca juga: AFP Sulteng Seleksi 38 Pemain Jelang Pra-PON
Inovasi berbasis alam tidak hanya menyasar rantai pasok komoditas, tetapi juga menyasar percepatan pertumbuhan UMKM dan nilai transaksi pelaku usaha kecil dan menengah, sejalan dengan target Bangga Buatan Indonesia Provinsi Sulteng sebesar Rp50 miliar untuk tahun 2023.
Direktur Perencanaan Sumber Daya Alam Kementerian Investasi, Ratih Purbasari Kania mengatakan tren investasi yang mengutamakan dampak (selain keuntungan) semakin meningkat.
Luncurkan Panduan Investasi Lestari
Pada tahun 2022 Kementerian Investasi/BKPM dengan kerja sama berbagai pihak, meluncurkan Panduan Investasi Lestari.
Panduan ini dapat dipakai oleh berbagai pihak, khususnya investor, bisnis, dan pemerintah untuk mendorong semakin banyaknya investasi-investasi yang tidak hanya memiliki nilai ekonomi tapi juga berdampak baik.
Ratih menyebut, Kementerian Investasi mendorong investasi berkelanjutan salah satunya melalui penyusunan Peta Peluang Investasi (PPI).
Melalui PPI, Kementerian Investasi mengumpulkan berbagai potensi daerah yang siap ditawarkan sebagai peluang investasi. Penyusunan proyek investasi di dalamnya turut memperhatikan aspek keberlanjutan.
“Dalam implementasi ini, tidak hanya pemerintah pusat yang memegang peranan penting mewujudkan target ekonomi hijau, keterlibatan pemerintah daerah juga sangat dibutuhkan untuk mendorong kolaborasi,” ujar Ratih.
Untuk itu, Kementerian Investasi bersama-sama LTKL dan kabupaten anggotanya melakukan rangkaian proses ko-kreasi untuk mengembangkan portofolio investasi berkelanjutan untuk daerah-daerah yang mempromosikan komoditas berkelanjutan, salah satunya Kabupaten Sigi. (RO/S-4)
KANTOR Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Sulawesi Tengah bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) menggelar tes urine massal pegawai.
Kedua, produksi beras naik 45.810 ton GKG atau setara 29.779 ton beras, sehingga surplus beras meningkat dari 137 ribu ton menjadi 150 ribu ton.
Sepanjang awal Juni 2025, program ini menyasar sejumlah daerah di Sulawesi Tengah, dengan fokus utama mengedukasi masyarakat terkait penggunaan LPG yang aman dan benar di tingkat rumah tangga.
Dari jumlah penerima itu, masih banyak korban lain yang dalam proses atau belum menerima bantuan serupa
Menurutnya, selama menjabat sebagai gubernur, dirinya akan menerapkan moratorium terhadap semua perizinan tambang yang berada di atas wilayah permukiman rakyat
Kapolres Tojo Unauna, AKB Ridwan JM Hutagaol menjelaskan, pengamanan ini dilakukan untuk memastikan umat Kristiani dapat beribadah dengan aman, tertib, dan khusyuk.
Selain bazar, acara ini menghadirkan pelatihan Bouquet Creative yang digagas Alvin dan diikuti lebih dari 100 ibu-ibu pelaku usaha kreatif.
Dari masyarakat, pedagang, pengunjung lokal dan domestik sampai turis mancanegara, mengagumi event budaya yang menjadi ciri khas Kota Pariaman ini.
Masuk daftar Karisma Event Nusantara (KEN) tahun lalu, festival ini kembali lolos kurasi Kementerian Pariwisata RI sebagai satu dari 110 kegiatan terbaik 2025.
HIJRIAH Food Festival 2025 digelar dalam menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.
Festival ini merupakan inisiatif acara yang lahir dari Rembuk Kreatif Nasional GeKrafs (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional)
Malam penutupan menampilkan dua film IMAX yang diproduksi di Indonesia: UNDER THE SEA karya Howard Hall (AS, Kanada) dan BORN TO BE WILD karya David Lickley (AS)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved