Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Temanggung, Jawa Tengah sejauh ini telah menyalurkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada sebanyak 7.171 balita di wilayah itu yang terindikasi mengalami tengkes atau stunting. Hal itu dilakukan sejak awal tahun ini.
"PMT pada 7.171 balita ini merupakan upaya kami dalam mengatasi tengkes,"kata Ketua Satgas Stunting Kabupaten Temanggung Joko Prasetyono, Kamis (8/6).
Baca juga: Pangkalpinang Harap Tahun ini Nol Kasus Tengkes
Selain memberi makanan tambahan pada balita terindikasi stunting, menurut Joko, Pemkab Temanggung juga sudah menyalurkan makanan tambahan pada 656 ibu hamil dengan gejala kekurangan energi kronis (KEK). Ada juga tablet penambah darah dibagikan pada wanita usia subur.
"Wanita usia subur yang sudah diberi tablet penambah darah ada 188.760 orang sasaran,"katanya.
Baca juga: Ini Strategi Jawa Tengah Turunkan Tengkes
Bupati Temanggung M Al Khadziq meminta tiap divisi penanganan stunting bertugas dan berfungsi dengan baik. Semua hal yang dikerjakan harus terukur dari sisi proses yang dikerjakan dan hasil yang dicapai. Ia juga meminta Satgas dari tingkat kecamatan dihidupkan sesuai tugasnya.
"Masing-masing divisi harus bertugas dan berfungsi sebagaimana mestinya. Satgas kecamatan juga dihidupkan betul, juga di tingkat Koramil, Polres, hingga Ormas. Semua harua tahu betul apa yang terjadi di wilayah masing-masing,"katanya.
(Z-9)
Roove berhasil mencetak penjualan terbaik di ranah e-commerce sepanjang 2022.
Tengkes bukan hanya soal bagaimana memberikan asupan gizi yang tepat bagi anak. Tetapi yang paling penting adalah keterampilan orangtua dalam pola pengasuhan.
Kasus tengkes di Kota Tasikmalaya tersebar di 69 kelurahan pada 10 kecamatan. Pemkot mengerahkan aparat sipil negara untuk ikut menanganinya.
Pemkab Cirebon memerlukan strategi yang komprehensif dalam percepatan penurunan stunting
Bantuan modal usaha dan santunan diberikannya berdasarkan hasil audit investigasi dari Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Penurunan angka prevalensi tengkes dilakukan dengan melibatkan perangkat daerah, tenaga kesehatan hingga akademisi.
Gerakan membagi bibit seperti nangka, sirsak, sukun, jambu, duren, matoa, pepaya, sawo dan juga kelor adalah solusi praktis perbaikan gizi bagi rakyat desa
PEMERINTAH Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, melibatkan 31 lembaga keagamaan untuk program penurunan tengkes dan pengentasan warga dari kemiskinan.
Menurut Ketua Baznas (Bazis) DKI Jakarta, KH. Ahmad Luthfi Fathullah, program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi para penerus bangsa, utamanya anak-anak yang tinggal di kampung-kampung.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, tercatat ada sebanyak 28,8 persen warganya menderita kurang gizi.
PANDEMI covid-19 meningkatkan kasus stunting di Indonesia dan mengancam terkoreksinya target penurunan stunting 14% dari total angka kelahiran anak pada 2024.
Kabupaten Bekasi telah ditetapkan sebagai lokus pencegahan dan penurunan stunting terintregrasi tahun 2020 bersama 260 kabupaten dan kota lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved