Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Pemerintah Kabupaten Garut melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus berupaya melakukan langkah terutama persiapan mencegah terjadinya kekeringan di musim kemarau. Kekeringan yang terjadi akan berdampak meluas dan dapat menyebabkan pasokan air menurun di setiap pelosok pedesaan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi mengatakan pihaknya selama ini masih terus memantau perkembangan hingga berkoordinasi dengan beberapa kepala desa di setiap wilayah yang rawan akan kekeringan. Persiapan tersebut akan dilakukan di setiap daerah yang rawan kekeringan baik lahan pertanian maupun kebutuhan akan air bersih bagi masyarakat.
"Kami telah melakukan upaya-upaya persiapan yang diperlukan dalam bencana pada musim kemarau pada Juni, salah satunya dengan melakukan penghimpunan data potensi setiap pedesaan. Karena, selama menghadapi musim kemarau dampaknya bisa terjadi pada lahan pertanian kering dan pasokan air bersih bagi masyarakat berkurang tetapi semua itu harus diwaspadai agar masyarakat selalu menghemat air," katanya, Selasa (23/5).
Baca juga: Masuk Musim Kemarau, Cirebon Mulai Diterpa Angin Kencang
Ia mengatakan, BPBD Kabupaten Garut akan bekerja sama dengan dinas terkait terutama dalam pemenuhan kebutuhan air bersih baik untuk kebutuhan sehari-sehari maupun untuk kebutuhan pertanian. Upaya tersebut guna meringankan beban mereka tetapi untuk lahan pertanian telah diinvetarisasi dengan menyediakan pompa air dari Dinas Pertanian untuk fasilitasi pengairan sawah termasuknya melakukan inventarisasi sumber mata air yang ada di pemerintahan desa.
"Beberapa wilayah di Kabupaten Garut selama ini memiliki tingkat kebutuhan air bersih yang berbeda. Wilayah utara Garut rata-rata membutuhkan air bersih untuk kebutuhan sehari-sehari. Sedangkan di selatan Garut untuk kebutuhan pertanian, tapi kami berharap juga bagi masyarakat agar selalu bisa menghemat penggunaan air bersih dan terus melakukan beberapa inovasi agar masyarakat menyimpan cadangan air sehingga terhindar dari bencana kekeringan atau kekurangan air saat musim kemarau," tutur Satria.
Baca juga: BMKG Ingatkan Potensi Kekeringan dan Karhutla di Sumsel
Satria mengatakan sejauh ini belum ada laporan kekeringan lahan persawahan termasuk kekurangan air bersih. Namun, kekeringan bisanya terjadi Kecamatan Cibatu, Kecamatan Sukawening, Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Leles, Karangpawitan, Kecamatan Cibiuk.
"Kami meminta agar masyarakat di wilayahnya bisa menggunakan air sehemat mungkin dan berharap juga agar petani sudah harus dapat melakukan upaya pengembangan pembuatan embung yang dapat menjadi solusi cadangan akan kekurangan air. Karena, kekeringan dapat berdampak pada terbakarnya rumput di area terbuka dan mewaspadai kebakaran yang mana biasanya terjadi di pegunungan," pungkasnya. (Z-6)
TIGA daerah di Jawa Timur dalam status siaga darurat kekeringan akibat kemarau yang mulai melanda.
Warga berdoa agar hujan turun di tengah kekeringan yang melanda kawasan tersebut.
MEMASUKI musim kemarau, sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mulai mengalami kekeringan.
"Kami juga sudah mempersiapkan anggaran untuk operasional truk tangki penyuplai air bersih yang jumlahnya ada lima unit dengan kapasitas 5.000 liter dan 4.000 liter,"
AKIBAT tidak turun hujan dan krisis air saluran irigasi, kekeringan lahan sawah di Kabupaten Pidie, Aceh, semakin parah.
Di Desa Ceurih Kupula, Desa Pulo Tunong, Desa Mesjid Reubee dan Desa Geudong, puluhan ha lahan sawah mengering. Lalu tanah bagian lantai rumpun padi pecah-pecah.
MUSIM kemarau menyebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Krisis air bersih terjadi di Desa Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu, yang terdampak
Di beberapa titik seperti Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, kondisi kering telah berlangsung lebih dari lima bulan.
Sebagai langkah antisipasi, masyarakat diingatkan untuk tidak melakukan tindakan yang bisa memicu terjadinya kebakaran.
PLT Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menegaskan pihaknya akan cepat memberikan informasi daerah-daerah yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di lahan gambut.
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved