Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Musim Kemarau, Warga Garut Diimbau Hemat Air

Adi Kristiadi
23/5/2023 17:41
Musim Kemarau, Warga Garut Diimbau Hemat Air
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum (kedua kanan) melihat pendistribusian air bersih untuk warga yang terdampak kekeringan di Garut.(ANTARA/NOVRIAN ARBI)

Pemerintah Kabupaten Garut melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus berupaya melakukan langkah terutama persiapan mencegah terjadinya kekeringan di musim kemarau. Kekeringan yang terjadi akan berdampak meluas dan dapat menyebabkan pasokan air menurun di setiap pelosok pedesaan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi mengatakan pihaknya selama ini masih terus memantau perkembangan hingga berkoordinasi dengan beberapa kepala desa di setiap wilayah yang rawan akan kekeringan. Persiapan tersebut akan dilakukan di setiap daerah yang rawan kekeringan baik lahan pertanian maupun kebutuhan akan air bersih bagi masyarakat.

"Kami telah melakukan upaya-upaya persiapan yang diperlukan dalam bencana pada musim kemarau pada Juni, salah satunya dengan melakukan penghimpunan data potensi setiap pedesaan. Karena, selama menghadapi musim kemarau dampaknya bisa terjadi pada lahan pertanian kering dan pasokan air bersih bagi masyarakat berkurang tetapi semua itu harus diwaspadai agar masyarakat selalu menghemat air," katanya, Selasa (23/5).

Baca juga: Masuk Musim Kemarau, Cirebon Mulai Diterpa Angin Kencang

Ia mengatakan, BPBD Kabupaten Garut akan bekerja sama dengan dinas terkait terutama dalam pemenuhan kebutuhan air bersih baik untuk kebutuhan sehari-sehari maupun untuk kebutuhan pertanian. Upaya tersebut guna meringankan beban mereka tetapi untuk lahan pertanian telah diinvetarisasi dengan menyediakan pompa air dari Dinas Pertanian untuk fasilitasi pengairan sawah termasuknya melakukan inventarisasi sumber mata air yang ada di pemerintahan desa.

"Beberapa wilayah di Kabupaten Garut selama ini memiliki tingkat kebutuhan air bersih yang berbeda. Wilayah utara Garut rata-rata membutuhkan air bersih untuk kebutuhan sehari-sehari. Sedangkan di selatan Garut untuk kebutuhan pertanian, tapi kami berharap juga bagi masyarakat agar selalu bisa menghemat penggunaan air bersih dan terus melakukan beberapa inovasi agar masyarakat menyimpan cadangan air sehingga terhindar dari bencana kekeringan atau kekurangan air saat musim kemarau," tutur Satria.

Baca juga: BMKG Ingatkan Potensi Kekeringan dan Karhutla di Sumsel

Satria mengatakan sejauh ini belum ada laporan kekeringan lahan persawahan termasuk kekurangan air bersih. Namun, kekeringan bisanya terjadi Kecamatan Cibatu, Kecamatan Sukawening, Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Leles, Karangpawitan, Kecamatan Cibiuk.

"Kami meminta agar masyarakat di wilayahnya bisa menggunakan air sehemat mungkin dan berharap juga agar petani sudah harus dapat  melakukan upaya pengembangan pembuatan embung yang dapat menjadi solusi cadangan akan kekurangan air. Karena, kekeringan dapat berdampak pada terbakarnya rumput di area terbuka dan mewaspadai kebakaran yang mana biasanya terjadi di pegunungan," pungkasnya. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya