Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Pemkab Buleleng Data Turis Asal Rusia dan Ukraina

Arnoldus Dhae
23/4/2023 12:30
Pemkab Buleleng Data Turis Asal Rusia dan Ukraina
Turis asing mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm di Jalan Sunset Road, Kuta, Badung, Bali.(ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo)

DALAM tiga bulan terakhir, banyak kasus kejahatan dan pelanggaran aturan yang dilakukan turis asal Rusia dan Ukraina di Bali. Pelangaran itu mulai dari pelanggaran konstitusi semisal overstay hingga kasus mencari pekerjaan di Bali secara ilegal. 

Kondisi ini sudah sering terjadi sejak adanya invasi atau perang antara kedua negara. Akibatnya, sebagian besar penduduk dari kedua negara tersebut berbondong-bondong pergi keluar negeri untuk meghindari perang dan dampaknya. 

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng Gede Dodi Sukma Oktiva Askara, Minggu (23/4), mengatakan, "Salah satu daerah tujuan yang dijadikan tempat untuk tinggal dalam jangka waktu yang lama adalah Bali."

Baca juga: ITDC Siapkan Posko Lebaran di Nusa Dua dan Mandalika

"Namun, belakangan, keberadaan tamu dari kedua negara tersebut menjadi sorotan. Pasalnya, terdapat beberapa kejadian seperti turis tersebut melakukan sejumlah pelanggaran, serta mengambil alih hak pekerja lokal dengan bekerja ilegal dalam hal melayani sesama rekan turis asing," lanjutnya.

 

Menanggapi tingkah turis asing asal kedua negara tersebut. Pemkab Buleleng melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Buleleng telah melakukan pendataan turis asing, khususnya yang berasal dari Ukraina dan Rusia demi menjaga situasi yang kondusif di Kabupaten Buleleng. 

Dari hasil pendataan diketahui, sampai saat ini, turis dari kedua negara tersebut tidak ada yang bermukim tetap di Buleleng. Namun, mereka hanya berwisata saja dengan durasi 3-7 hari dengan menginap di homestay dan hotel low price. 

Baca juga: Rekomendasi 8 Oleh-oleh Khas Bali yang Wajib Dibeli

"Turis asing yang berasal dari Rusia dan Ukraina ini statusnya hanya berwisata di Buleleng dalam rentang waktu yang cukup singkat dan kembali lagi ke Bali selatan," terangnya. 

Kadis Dody menyampaikan jika pihaknya sudah mengomunikasikan dengan pramuwisata yang melayani tamu asing dan hasilnya dari tamu sendiri sudah melakukan pembayaran yang sewajarnya dan tidak terdapat pelanggaran selama mereka tinggal di Buleleng.

Ia mengajak masyarakat Buleleng agar ikut berpartisipasi untuk mengamati setiap kegiatan dari turis yang dirasa menyalahi aturan dan norma yang berlaku sesuai adat di Buleleng agar dapat menciptakan situasi yang kondusif sehingga dapat meningkatkan kunjungan dari wisatawan baik itu mancanagera ataupun domestik.

"Bagi masyarakat umum atau pelaku pariwisata jika melihat perilaku turis yang tidak sesuai dengan peraturan agar melapor ke Polisi Pariwisata (Polpar) atau Dispar sendiri sehingga kita dapat segera dilaksanakan pemetaan," tutupnya. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya