Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Waspada, Masih Ada 100 Km Jalan Nasional di Jateng-DIY Rusak

Akhmad Safuan
07/4/2023 13:15
Waspada, Masih Ada 100 Km Jalan Nasional di Jateng-DIY Rusak
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah-DIY menyatakan masih 100 kilometer jalan nasional di dua provinsi ini rusak(MI/Ramdani)

BALAI Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah-DIY menyatakan masih 100 kilometer jalan nasional di dua provinsi ini rusak. Kondisi jalan itu dikhawatirkan para pemudik yang akan melintas. Pasalnya akan mengganggu keamanan, kelancaran, dan kenyamanan pemudik saat arus mudik lebaran.

"Semoga saat arus mudik berlangsung, semua jalur kembali mulus, karena masih banyak ditemui jalan berlubang di ruas jalan nasional baik di pantura maupun jalur tengah dan selatan," kata Ashar, 54, pengemudi bus wisata di Kota Semarang, Jumat (7/4).

Berdasarkan pemantauan mediaindonesia, Jumat (7/4) perbaikan beberapa titik di jalur pantura Pekalongan-Rembang dan Juwana-Batangan masih berlangsung. 

Baca juga: Kontrol Rest Area, Ganjar Minta Pengelola Antisipasi Penumpukan dan Kebersihan

Kondisi kerusakan di jalan itu dibenarkan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah dan DIY Wida Nurfaida. Berdasarkan data yang masuk BBPJN Jateng-DIY, demikian Wida Nurfaida, dari 1.769,103 kilometer ruas jalan nasional sebanyak 93,82 kilometer berkatagori rusak ringan dan 6,9 kilometer  rusak berat. "Sekitar 100,72 kilometer itu masuk kategori tidak mantap," tambahnya.

Kerusakan ruas jalan nasional paling parah terjadi di pantai utara (pantura). Wida Nurfaida mengatakan hal itu karena pada jalur pantura sudah habis masa layanan umur, sehingga akan mengganggu arus mudik lebaran.

Baca juga: Pemantaban Jalur Nasional Jawa Tengah-DIY Sudah 94,3%

Saat ini, lanjut Wida Nurfaida, BBPJN Jateng DIY fokus dengan perbaikan lubang-lubang jalan. Sedangkan rekonstruksi jalan akan dilaksanakan setelah masa arus mudik dan arus balik.

Direktur Utama Jasamarga Semarang-Batang Nasrullah mengatakan mengantisipasi kemacetan saat berlangsung arus mudik lebaran, diminta seluruh pengelola proyek konstruksi jalan raya menghentikan aktivitasnya mulai H-7 Lebaran 2023.

"Kita minta mulai Rabu (12/4), seluruh pengelola proyek konstruksi jalan raya menghentikan aktivitasnya," ujar Nasrullah.

Puncak arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi pada Rabu (19/4), menurut Nasrullah sebanyak 634.615 unit kendaraan akan melintas, sedangkan puncak arus balik Lebaran diperkirakan Selasa (25/4) dengan 596.598 unit kendaraan melintas.

Sehingga agar tidak mengganggu lalulintas arus mudik dan balik Lebaran, lanjutnya, maka aktivitas proyek konstruksi jalan dihentikan. "Di sepanjang ruas Tol Semarang-Batang nantinya ada enam gerbang tol yang bakal dioperasikan dan ruas Tol Semarang ABC terdapat sembilan gerbang tol," imbuhnya. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya