KELOMPOK relawan mengajar yang tergabung dalam Sekolah Rakyat Kalimantan Selatan menggelar serangkaian kegiatan selama ramadan 1444 hijryah. Salah satu kegiatannya adalah pendidikan anak-anak pinggiran usia dini dan pasar gratis.
"Kegiatan Sekolah Rakyat selama bulan Ramadan ini kami sebut Belajar dan Berbagi. Kegiatan rutin belajar bagi anak-anak pinggiran dibarengi kegiatan pasar gratis. Adapula berbagi makanan berbuka (takjil) bagi masyarakat," tutur Maulidianur Rahman, Wakil Kepala Pengajar Sekolah Rakyat Kalsel, Rabu (29/3).
Menurutnya, belajar sambil berbagi mungkin sudah mulai usang di masa kini karena budaya berbagi yang semakin tergerus oleh budaya individualistik dan kapitalisme yang ingin meraup keuntungan sebesar-sebesarnya untuk diri sendiri dan golongan. Jika berbagi pun pasti ada niatan lain.
"Seperti untuk didukung atau dipilih pada pilkada, pilleg atau pilpres terlebih dalam tahun politik sekarang ini. Di Sekolah Rakyat kami ingin menunjukkan bahwa belajar sambil berbagi adalah soal ikhlasan dan kesadaran sosial untuk bahu membahu membantu yang berkekurangan," ujarnya.
Belajar sambil berbagi pengalaman dan pengetahuan. Karena sesuai kata Ki Hajar Dewantoro : setiap orang adalah guru dan setiap tempat adalah sekolah.
Kegiatan Sekolah Rakyat Kalsel saat ramadan belajar sambil berbagi menjadi wadah bersama, bertemu dan berkumpul untuk belajar dan berbagi bersama. (N-2)