Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DALAM rangka program sehat untuk Papua, MER-C kembali mengadakan kegiatan sunatan massal gratis. Kali ini diadakan di Papua Barat Daya. Kegiatan berlangsung mulai 10 Maret hingga-20 Maret ini.
Koordinator MER-C untuk Papua, Zackya Yahya Setiawan mengatakan kampung-kampung yang akan didatangi, yaitu Kalobo, Waisai Kota, Distrik Tiplol Mayalibit, Distrik Waigio Barat Kepulauan, dan Distrik Waigio Selatan.
“Semua wilayah target kegiatan adalah wilayah yang pernah dikunjungi oleh MER-C dulu. Kampung yang jauh yang pernah dikunjungi oleh MER-C saat kegiatan Kapal Kemanusiaan dengan Baznas dan AMCF. Begitu juga dengan Waisai dan sekitarnya di Raja Ampat, sekitar 6 tahun lalu, kita pernah punya program rutin selama 3 tahun di situ bekerja sama dengan CI (Conservation Internasional) dan Kalabia. Tim MER-C secara rutin setiap bulan ke sana, sekitar 10 hari tim di sana untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi warga yang sakit,” papar Zackya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/3).
Baca juga: MER-C Serahkan Bantuan Alat Medis dan Obat-Obatan untuk Korban Gempa Suriah
“Namun, mengingat jarak yang jauh dan biaya transportasi yang besar sekali, wilayah ini tidak dikunjungi lagi. Namun harus tetap dilanjutkan karena akses kesehatan yang terbatas dan warga juga antusias dengan kedatangan MER-C,” lanjutnya.
Zackya bersyukur di tahun ini, MER-C dapat kembali mengunjungi kampung-kampung di pelosok Raja Ampat dan mengadakan sunatan massal gratis bagi anak-anak di sana.
Baca juga: BWA dan MER-C Kerja Sama Dukung Layanan Kesehatan Kapal Dakwah Dokter Care
“Kami bersyukur bisa datang lagi ke kampung-kampung pelosok di Papua Barat Daya. Kegiatan dapat terselenggara atas donasi dari Yayasan Ahda Bahira Muslim Indonesia (YABMI) dan dukungan berupa alat sunat dari Klinik Sunat 123 Jakarta. Pemda Papua Barat Daya dan aparat setempat juga menyambut sangat baik adanya kegiatan ini,” tambahnya.
Dengan donasi yang ada, target yang dikhitan adalah sebanyak 300 anak. “Ini target maksimal yang bisa kita kerjakan, mengingat harus mempertimbangkan juga berat barang bawaan karena perjalanan ke kampung-kampung tersebut akan menggunakan perahu atau kapal-kapal kecil,” jelas Zackya.
Untuk menyelesaikan jumlah target anak dan waktu yang tersisa menjelang Ramadan, MER-C juga menurunkan dua relawan medis dari Klinik MER-C di Sorong.
Sementara itu, Tim dari BWA (Badan Wakaf Al-Qur’an) juga turut serta dalam kegiatan ini. Harapannya, kunjungan pelayanan Kesehatan ke wilayah-wilayah pelosok di Raja Ampat akan berlanjut melalui program Kapal Dakwah Dokter Care (KDDC) dr Joserizal Jurnalis kerja sama MER-C dan BWA. Semua wilayah ini akan menjadi daerah rutin program KDDC dr Joserizal Jurnalis yang diharapkan dapat dimulai pada 1 Juli 2023 ini hingga setahun ke depan. (Z-6)
Malaria akan sangat berbahaya bagi anak-anak. Pasalnya, imunitas anak-anak belum cukup kuat sehingga terkena malaria akan membahayakan nyawa.
senjata tradisional papua yang biasa digunakan dalam peperangan maupun sebagai alat rumah tangga yang memiliki fungsi ganda
makanan khas Papua yang terbuat dari bahan-bahan asli Papua, juga terdapat makanan ekstrem yang tidak lazim ditemukan di daerah lain
Aksi fashion show Papua Youth Creative Hub di Hari Anak Nasional buat Jokowi kagum
Eston berkomitmen untuk melanjutkan pendidikan Sarjana (S1) dan Progran Magister (S2) pada Program Studi (prodi) Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI
NASIB Tanah Papua tidak seindah kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Ironis memang, sumber daya alam begitu melimpah, tetapi kesejahteraan masyarakat Papua nyaris stagnan.
Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Praja Mansinam II 2024-2025 digelar dalam rangka pengamanan Pilkada Serentak yang digelar November mendatang.
Ada berbagai lagu daerah Papua Barat Daya yang bisa kamu dengarkan. Salah satu yang paling terkenal berjudul Sajojo. Berikut ini tersedia liriknya.
Venus Katumlas, siswa kelas 5 Sekolah Dasar YPK Klayas, Papua Barat Daya, memiliki mimpi menjadi seorang polisi. Melindungi dan menjaga keluarga serta masyarakat sekitar adalah alasannya.
Dari ketujuh nama tersebut, banyak pihak menilai Anthonius Ayorbaba paling layak menjadi Penjabat Gubernur Papua Barat Daya.
“Dari 153 ASN yang harus pindah dari kami provinsi induk, baru ada 94 ASN yang bersedia pindah ke Papua Barat Daya, termasuk di dalamnya ada beberapa kepala dinas,”
"Saya akan dengan sukacita menjadi Ibu asuh dari anak yang ingin bersekolah di Jawa Timur, ini tolong nanti dibantu untuk mengidentifikasi."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved