Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
HARGA beras jenis medium di Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) masih berkisar antara Rp12.500 hingga Rp13 ribu per kilogram (kg). Masih tingginya harga beras karena panen belum merata, di sisi lain untuk mengeringkan padi membutuhkan waktu akibat hujan yang terus turun.
Salah seorang petani di Desa Karangklesem, Kecamatan Pekuncen, Banyumas, Wito, 58, mengatakan kalau panen sudah mulai ada, tetapi belum banyak. "Saya juga belum menjual gabah, karena masih harus dikeringkan dulu. Sekarang proses pengeringan lama, sebab masih sering hujan. Jika gabah kering, harganya masih tinggi Rp6 ribu per kg," jelasnya, Selasa (21/2).
Pedagang di Pasar Legok, Kecamatan Pekuncen, Fatmah, 61, mengatakan dengan masih minimnya suplai beras dari penggilingan, maka harga masih tetap tinggi. "Saya mengikuti harga penggilingan. Sampai sekarang belum turun harganya. Saya menjual beras kelas medium dengan harga Rp13 ribu per kg," ungkapnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Banyumas Jaka Budi Santosa mengungkapkan bahwa panen di Banyumas mulai akhir Februari. "Baru pada Maret akan masuk panen raya," katanya.
Sedangkan Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Banyumas Gatot Eprie mengatakan stok beras di Banyumas akan melimpah pada Maret mendatang karena panen raya. "Tetapi kalau sekarang, masih harus ada penetrasi beras, karena belum masuk panen raya," katanya. (OL-15)
Pemerintah resmi mengubah klasifikasi penjualan beras dari sebelumnya berdasarkan kualitas (medium dan premium) menjadi dua kategori baru.
Total proyeksi produksi beras sampai Agustus dapat mencapai 24,96 juta ton, sementara total konsumsi beras Januari-Agustus membutuhkan 20,66 juta ton.
Inspeksi bersama KPPU Kanwil I Medan, Disperindag Sumut dan Bulog menemukan produsen beras premium berhenti beroperasi akibat ketiadaan bahan baku.
Hingga saat ini tidak ditemukan indikasi beras oplosan di wilayah Kabupaten Brebes, dan kondisi tersebut akan terus dijaga.
Petugas gabungan Satgas Pangan di sejumlah daerah di Jawa Tengah terlihat turun dan mendatangi pasar tradisional dan langsung melakukan pengecekan para pedagang dan distributor beras.
kenaikan harga gabah dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium yang tidak berubah mendorong pihak-pihak tertentu untuk melakukan pengoplosan beras
TINGGINYA harga beras saat ini, tak begitu saja dinikmati oleh para petani di Purwakarta Jawa Barat, yang terbebani dengan harga pupuk dan obat pertanian yang mahal.
DALAM rangkaian kunjungan kerja di Majene, Sulawesi Barat, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman turut memantau jalannya Gerakan Pangan Murah Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).
Pernyataan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang mengungkap temuan 212 merek beras diduga melakukan pengoplosan dan pelanggaran mutu, memantik perhatian publik.
MARAKNYA beras oplosan berpotensi menyebabkan harga beras menjadi naik.
DISTRIBUSI beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh pemerintah mulai dilakukan sejak Juni 2025.
Melambungnya harga beras tersebut, telah mengusik pendapatan atau terganggu keuntungan yang mereka peroleh dari hasil penjualan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved