Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
HUJAN deras di kawasan Tawangmangu sepanjang Selasa ( 14/2) hingga berlanjut Rabu (15/2), menyebabkan bencana longsor tanah berikut batu raksasa, yang menutup jalan tembus Tawangmangu, Jateng dengan Magetan, Jawa Timur.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian longsor perbukitan Desa Gondosuli itu. Namun terpaksa sejak Selasa sore hingga Rabu siang, jalan terpaksa masih ditutup, karena material tanah dan batu sebesar rumah itu, belum bisa disingkirkan.
Pemantauan Media Indonesia, kabut masih sering muncul di kawasan perbukitan Lawu. Upaya pembersihan belum bisa dilakukan hingga Rabu siang, karena hujan yang masih berlangaung dikhawatirkan akan memunculkan longsor susulan.
Sejumlah petugas Polsek Tawangmangu masih berjaga, untuk mengalihkan mobil mobil kecil lewat jalur lama yang merupakan medan jalan yang sangat berat dan berbajaya bagi kendaraan besar.
"Untuk sepeda motor dan mobil mobil kecil kita sarankan lewat jalur lama kalau hendak menuju Magetan. Tetapi untuk bus besar, sebaiknya menggunakan jalur aman lewat Karanganyar menuju Ngawi baru ke Magetan," tutur petugas Polsek Tawangmangu yang berjaga.
Kapolsek Tawangmangu, AKP Sutarno menegaskan, sampai Rabu siang, jalan tembus Tawangmangu - Magetan ruas Tawangmangu - Plaosan atau perbatasan Jateng - Jatim masih ditutup total untuk lalu lintas.
"Para pengendara kita alihkan ke jalan biasa, dan pengemudi diminta hati-hati sebab jalan lama sangat curam dan berbahaya, terutama tikunhannirung Petruk. Saat ini DPU mendatangkan Loader dari luar kota, karena mesin begu tidak kuat ngangjat batu besar yang menggelinding dan menutup jalur lingkar provinsi itu," tegas dia.
Menurut dia, bebatuan longsor dari atas sejak Selasa siang pukul 11.30-an ketika hujan hamoir mereda. Namun samoai sore, masih teelihat pergerakan bukit, yang dikhawatirkan memunculkan longsor susulan.
Jalan tembus Tawangmangu di Gobdosuli yang menghubungkan Plaosan, Kabupaten Magetan itu ada sejak tahun 2007. Jalur itu lebih aman dengan tanjakan maksimal 30 derajat, dan membuat pengendara aman dan nyaman saat tidak hujan.
Tetapi ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, perbukitan sering longsor, sehingga kewaspadaan pengensara harus tinggi. Sudah beberapa kali longsor sejak 2007, dan selalu material longsor menutup jalan.
"Longsor tanah tebing sering terjadi saat hujan deras. Jadi pengendara kita sarankan tidak melewati jalur tersebut saat hujan deras. Batu besar yang menggekinding dari atas kemarin saja bisa merobohkan rumah, karena itu saat ini jalur tembus itu masih kita tutup," tehas Sutarno lagi. (OL-13)
Baca Juga: Terdakwa Kasus Susur Sungai Di Ciamis Divonis 2,5 Tahun Penjara
Tanah longsor di Sukamaju Baru dan Harjamukti timbul karena air hujan yang meresap ke dalam tanah sehingga memicu pergerakan tanah.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) akan mengusut terkait penyimpangan tata ruang Jawa Barat.
TITIK kejadian bencana di Kabupaten Bogor akibat hujan yang mengguyur secara merata sejak sore hingga malam pada Sabtu (5/7), bertambah.
HUJAN deras di wilayah Lembang Kabupaten Bandung Barat pada Sabtu (5/7) sore menimbulkan bencana longsor dan banjir.
BENCANA alam berupa banjir bandang dan longsor yang terjadi di sejumlah titik pada Sabtu (5/7) malam, membawa duka mendalam.
BENCANA hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin puting beliung melanda sejumlah kabupaten, seperti Bone, Sinjai, Bulukumba, dan Bantaeng di Sulawesi Selatan pada Sabtu, (5/7).
Kondisi akses jalan yang terdampak bencana di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, berangsur mulai tertangani. Hanya, masih terdapat beberapa kecamatan yang aksesnya butuh penanganan ekstra.
Warga Desa Alue Bata dan Desa Kuala Tadu, Kecamatan Tadu Raya, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh kini dapat menikmati akses jalan yang lebih baik
Warga Desa Woloede di di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, masih merindukan jalan aspal hingga kini.
Mitigasi yang dilakukan untuk penanggulangan banjir mulai dari normalisasi saluran terhadap endapan lumpur, membersihkan saluran dari sungai, normalisasi embung, dan peninggian jalan.
Menurut dia, Gang Rahayu bukan akses jalam umum melainkan bagian dari lahan milik Maritje dan Irawati yang selama ini ditempati tanpa izin.
Akibat tindakan sepihak itu, warga sekitar tak bisa melintas. Para pelajaran ibu rumah tangga yang biasa berangkat sekolah maupun ke pasar, kini terpaksa harus memutar sekitar 200 meter
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved