Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SETELAH diguyur hujan terus menerus sejak tiga hari terakhir, sebagian kabupaten/kota di kawasan Provinsi Aceh terendam banjir. Hal itu telah terganggu aktivitas warga dan arus lalulintas di jalur nasional Banda Aceh-Medan, Sumatera Utara.
Amatan Media Indonesia, banjir akibat curah hujan tinggi dan luapan sungai yang terjadi sejak Jumat (20/1) hingga hari ini, Minggu (22/1) telah permukiman warga di Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur, Kota Langsa dan Kabupaten Aceh Tamiang. Lalu meliputi Aceh Besar, Kota Banda Aceh, Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tengah.
Di Kabupaten Pidie misalnya, banjir genangan air hujan telah merendahkan komplek Perkantoran Bupati, Pidie di kawasan Jalan Prof A Majid Ibrahim. Sejumlah ruang seperti Operasional Room, ruang Asisten I, Asisten ll, Asisten II, bagian Umum, Bagian Organisasi dan bagian Humas terendam air. Banjir juga lengenangi setinggi sekitar 60 cm halaman upacara kantor bupati itu.
Lalu sekitar 500 unit rumah warga di Desa Blang Asan, Desa Gampong Asan Kecamatan Kota Sigli ibukota Kabupaten Pidie juga tergenang. Berikutnya sekitar 300 rumah warga desa Lampoh Lada, Cot Teungoh, Tidur dan Desa Keunire Kecamatan Pidie juga terendam. Ketinggian air berkisar 30 cm hingga 70 cm.
"Ini banjir genangan air hujan terbesar sejak 10 tahun terakhir" tutur Zikri, tokoh masyarakat Kota Sigli, Pidie, kepada Media Indonesia, Minggu (22/1).
Adapun di Kabupaten Pidie Jaya, sesuai data dari BPBD (Badan Penanggulangan Daerah) sebanyak 18.125 warga terdampak banjir. Mereka tersebar di 72 desa dalam kawasan 8 kecamatan.
Korban paling banyak terdampak banjir itu paling banyak di Kecamatan Ulim 7.102 jiwa. Mereka dari 1.952 keluarga, tersebar dalam kawasan 21 desa. Lalu korban terdampak paling banyak kedua yaitu di Kecamatan Bandar Dua berjumlah 4.821 jiwa, tersebar di 13 desa.
"Kondisi cuaca di Pidie Jaya, belum bersahabat. Masih berpotensi hujan lebat" kata M Nur, Kepala BPBD Pidie Jaya.
Sedangkan di Kabupaten Aceh Utara, banjir merendamkan 5 kecamatan. Masing-masing adalah Kecamatan Matang Kuli, Pirak Timur, Paya Bakong, Lhok Sukon, Tanah Luas, Samudera dan Kecamatan Cot Girek.
Di Desa Lawang dan Desa Tanjung Haji Muda, sekitar 40 jiwa harus mengungsi ke balai desa dan senter. Karena itu sudah dua hari mereka krisis bahan makanan dan air bersih.
"Kami sudah langganan banjir setiap hujan lebat. Tahun ini yang pertama kali. Sedangkan tahun 2022 lalu ada sekitar 12 kali tergenang" tutur M Husen, Kepala Desa Tanjung Haji Muda. (OL-13)
Baca Juga: Hujan Deras Picu Tanah Longsor Di Sejumlah Wilayah Kuningan
Arus lalu lintas di depan pabrik Polytron, tepatnya dari arah Semarang menuju Demak, sudah relatif lancar, tidak tersendat seperti hari-hari sebelumnya.
Banjir rob tidak hanya mengganggu aktivitas masyarakat, tetapi juga merusak infrastruktur, mengancam kesehatan, dan berdampak pada perekonomian lokal.
Hujan deras dengan interval waktu yang cukup lama selalu mengakibatkan banjir hingga ke permukiman warga.
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung mengakui kemacetan di Jakarta bisa bertambah parah akibat adanya kejadian khusus, seperti iring-iringan tamu negara
Penyebab utama dari bencana ini adalah tingginya curah hujan yang berlangsung cukup lama sejak sore hingga malam hari, dengan tinggi muka air (TMA) mencapai 1 - 1,5 meter.
PEMBANGUNAN tol Semarang-Demak Seksi 1 ditargetkan akan rampung pada 2027.
Pemerintah provinsi Aceh, Sumatra Utara, sampai tokoh masyarakat dari kedua daerah itu harus duduk bersama bersama pemerintah pusat untuk menyelesaikan polemik status empat pulau tersebut.
Secara sosiologis, situasi ini berisiko menimbulkan konflik horizontal di kalangan masyarakat yang berada di wilayah perbatasan.
Pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikan polemik ini secara damai dan berkeadilan.
Penyelesaian konflik ini membutuhkan data dan informasi yang akurat dari berbagai pihak.
Pentingnya pendekatan komprehensif yang mempertimbangkan aspek historis, sosiologis, yuridis, dan administratif.
Pada 2008-2009, Tim Rupabumi melakukan proses verifikasi terhadap pulau-pulau yang ada di Aceh dan Sumatra Utara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved