Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Belasan Ribu Hektare Tanaman Padi Di Pantura Jateng Puso Akibat Banjir

Akhmad Safuan
18/1/2023 17:24
Belasan Ribu Hektare Tanaman Padi Di Pantura Jateng Puso Akibat Banjir
Tanaman padi yang terendam banjir.(ANTARA)

BANJIR yang melanda sejumlah wilayah di pantura Jawa Tengah membuat belasan ribu hektare tanaman padi gagal panen alias puso. Pemantauan Media Indonesia Rabu (18/1) gagal panen terjadi antara lain di Pati, Kudus, Demak dan Grobogan.

Ribuan petani di daerah itu hanya dapat menangis meratapi nasibnya, karena sawah menjadi tumpuan hidup alami gagal panel. "Akibat banjir kemarin, semua tanaman padi mati padahal bulan depan harusnya panen," ujar Warisan, 45, warga Sayung, Demak.

Hal serupa juga diungkapkan Sudarsono, 50, warga Jati, Kabupaten Kudus. Tanaman padi miliknya tidak sempat berbuah ketika terendam banjir akhirnya membusuk. "Kerugian mencapai 7,5 juta per hektare. Tadi pagi coba kami sisir tidak ada satu batangpun yang bisa dipanen," tambahnya.

Sementara itu data diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Demak akibat banjir sejak awal tahun itu ada 4.306 hektare sawah di 14 kecamatan, terendam banjir dan 50 persen diantaranya gagal panen (puso).

Demikian juga di Kabupaten Kudus. Dinas Pertanian dan Pangan Kudus mencatat selama dua pekan terendam banjir di Kecamatan Jati, Undaan, Kaliwungu, Jekulo dan Mejobo menyebabkan tanaman padi seluas 3.705 hektare. Sebanyak 3.486 hektare diantaranya mengalami gagal panen hingga kerugian capai Rp50 miliar.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pati Kun Saptono mengatakan akibat banjir melanda daerah ini sejak akhir tahun lalu, sebanyak 7.242 hektare sawah terendam dan dipastikan sebanyak 6.641 hektare tanaman padi diantaranya alami gagal panen.

"Ribuan hektare tanaman padi alami gagal panen itu tersebar di Kecamatan Margorejo, Dukuhseti, Pati, Jakenan, Gabus, Kayen, Juwana, Sukolilo, Tayu dan Wedarijaka, hingga mengalami kerugian mencapai miliaran rupiah," ujar Kun Saptono.

Demikian juga Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan Sunanto secara terpisah mengungkapkan bahwa akibat bencana banjir sebanyak 400 hektare lahan pertanian dipastikan puso. "Dari Kementerian Pertanian diinformasikan akan ada bantuan benih bagi petani yang gagal panen. Hal ini sangat meringankan beban para petani," katanya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya