Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
MANTAN Bupati Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah, Natalis Tabuni mengakui mundurnya pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan di Intan Jaya selama kurang lebih 5 tahun terakhir tidak terlepas dari konflik berkepanjangan yang melanda Intan Jaya.
Natalis menegaskan, konflik tersebut akarnya adalah konflik atau perang ideologi dari kelompok sipil bersenjata yang berseberangan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan bukan konflik suku atau konflik politik.
Disampaikan saat acara syukuran pelantikan Pj Bupati Intan Jaya di Sugapa, Sabtu (8/1) pekan lalu Natalis menginginkan agar pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan di Intan Jaya di bawah kepemimpinan Pj Bupati Apolos Bagau dapat berjalan kembali dalam suasana damai sehingga pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan bisa berjalan dengan baik dan aktivitas masyarakat berjalan normal.
“Sungguh dengan hadirnya Pj Bupati artinya Tuhan Memberikan Indah Pada waktunya, yang artinya kita ingin agar pembangunan di Intan Jaya dapat berjalan normal kembali. Pendidikan, Kesehatan, pelayanan masyarakat, aktivitas ASN kembali berjalan dalam suasana damai. Ini pesan saya sehingga kita segera akhiri ketertinggalan kita selama ini akibat konflik yang tidak berkesudahan,” ungkap Natalis seperti dikutip dari keterangan yang diterima wartawan, Rabu (11/1).
Natalis mengatakan, pada periode pertama kepemimpinannya sejak pemekaran Kabupaten Intan Jaya (2012-2017) hampir tidak ada konflik bersenjata di Intan Jaya.
Ia ingat ketika itu, pemerintahannya mulai melakukan banyak terbobosan pembangunan, pelayanan masyarakat dan penyelenggaraan pemerintahan berjalan baik dan aktivitas masyarakat berjalan normal, termasuk pelayanan Pendidikan dan Kesehatan mengalami kemajuan sehingga IPM Intan Jaya saat itu naik signifikan.
Baca juga : Kecewa Penanganan Pascagempa, Massa Unjuk Rasa Di Pendopo Cianjur
“Saat itu kita sudah mulai mimpi-mimpi tinggi membangun jalan sampai ke Magataga tembus ke Enaratoilai, bangun jalan darat sampai ke Beoga tembus ke Hitadipa. Jalan rintis ke sana, dari Biandoga datang. Perkantoran kita sudah bangun, listrik menyala. Pak PJ Bupati juga yang kerja karena beliau Kepala Dinas PU saat itu. Semua optimis tetapi itu semua rusak, hancur sejak kehadiran saudara-saudara kita kelompok masyarakat sipil besenjata, sampai akhirnya konflik berkepanjangan sampai hari ini. Itulah penyebab kemunduran kita sebenarnya,” jelas Natalis.
Natalis sangat menyayangkan, akibat konflik bersenjata ini masyarakat Intan Jaya mengalami kerugian, terutama Pendidikan, Kesehatan, layananan kebutuhan dasar seperti listrik dan air jadi terhambat.
Mengutip tema Natal ‘Pulanglah Mereka ke Negerinya Melalui Jalan Lain’ Natalis berharap agar semangat pembaharuan benar-benar menjadi semangat seluruh masyarakat Intan Jaya dan perangkat pemerintahan.
“Sekarang kita sudah mendapatkan Pj Bupati, Pak Apolos. Saya minta kita dukung penuh kepemimpinan beliau. Konflik kita akhiri, perang tidak membawa kita manfaat, malah membawa kemunduran. Kehadiran Pak Pj Bupati dengan semua jajarannya saya optimis akan memberikan angin segar buat Intan Jaya. Kita ingin ASN kembali normal bekerja dengan hadir di Sugapa, listrik dan air kembali berjalan. Ini tentu tugas baru yang amat mulia,” kata Natalis.
Natalis berharap agar kepemimpinan Pj Bupati didukung penuh oleh seluruh masyarakat; baik ‘masyarakat luar’ maupun ‘masyarakat dalam’ dan utamanya harapan dia agar konflik yang akarnya Gerakan ideologi bisa segera diakhiri.
“Saudara-saudaraku, orang lain di luar sana sudah hebat-hebat, sekolah sudah tinggi-tinggi, malah ada yang sudah mau calon gubernur. Dan kita di Intan Jaya sibuk perang terus, akibatnya pembangunan semua mundur. Dari hati yang paling dalam saya berpesan ayo dukung kepemimpinan yang baru ini. Kita bangkit lagi, kita raih kemenangan untuk Intan Jaya yang damai, sejahtera, adil dan maju,” pungkas Natalis. (OL-7)
TNI mengerahkan sejumlah Helikopter Caracal untuk menjemput mereka beserta orang tuanya yang tinggal di pelosok, pedalaman hutan dan pegunungan yang sulit dijangkau.
Dengan meningkatnya kapasitas penyaluran kredit yang terjamin, peluang ekonomi masyarakat Papua pun terbuka lebih luas.
Selain MBG, Pemprov Papua Tengah juga mengimplementasikan pemberian Makanan Tambahan dan BLT untuk balita, Cek Kesehatan Gratis, pembentukan 1.045 koperasi desa.
KETUA Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gempur Papua, Panji Agung Mangkunegoro menuding aparat kepolisian melakukan penganiayaan terhadap dirinya saat aksi di Bandara Sentani, Papua
Para peserta merupakan mahasiswa baru yang diterima melalui jalur kerja sama antara Dinas Pendidikan Kabupaten Mappi, Papua Selatan dan UNJ.
MEDIA digital, terkhusus platform Twitter atau X, telah menjadi arena utama pertarungan wacana politik mengenai Papua dalam dua pemilu terakhir.
Lampung menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang memiliki pergub tentang pedoman penguatan ikatan sosial dalam pencegahan konflik sosial.
PEMERINTAH Indonesia terus melanjutkan proses evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari kawasan konflik. 54 WNI dari Iran
Gencatan senjata adalah istilah yang kerap muncul dalam konteks konflik militer atau peperangan. Berikut penjelasan lengkapnya
Komnas HAM merespons serius situasi di Papua dalam kerangka dan tujuan tunggal, yaitu untuk mewujudkan Papua Tanah Damai melalui berbagai upaya rekonsiliasi dan perdamaian.
Dorong upaya-upaya rekonsiliasi untuk mewujudkan perdamaian di Bumi Cenderawasih.
KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menghimbau kepada semua pihak untuk tidak menggunakan pendekatan kekerasan dalam menangani konflik antara KKB dan aparat di tanah Papua
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved