Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Viktor Laiskodat tidak Ingin Maju Lagi pada Pilkada 2024

Palce Amalo
09/12/2022 23:04
Viktor Laiskodat tidak Ingin Maju Lagi pada Pilkada 2024
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.(MI/Gabriel Angga)

GUBERNUR Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat mengatakan, dirinya tidak memiliki niat lagi untuk maju sebagai calon gubernur Provinsi NTT dalam pemilihan kepala daerah serentak yang berlangsung pada 2024.
 
"Tidak memiliki niat lagi untuk menjadi gubernur. Saya lebih memilih kembali ke Jakarta untuk mengubah cara berpikir aparatur agar sistem pemilihan kepala daerah secara langsung seperti yang dilakukan selama ini bisa diubah sehingga kesejahteraan masyarakat menjadi lebih nyata," kata dia, dalam acara penyerahan DIPA dan TKDD tingkat Provinsi NTT Tahun Anggaran 2023 di Kupang, Jumat (9/12).
 
Ia menyebutkan sistem pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah tetap dilakukan secara langsung tetapi ketika seseorang calon sudah terpilih sebagai gubernur dan bupati maupun wali kota sudah masuk dalam sistem pemerintahan maka apabila yang bersangkutan tidak bekerja maksimal, orang itu harus diganti.
 
"Kalau kerjanya tidak benar maka harus diganti karena sudah tidak layak lagi untuk menjadi pemimpin cara seperti ini yang harus kita
lakukan," kata Laiskodat dalam kegiatan yang dihadiri para bupati dan wakil bupati di NTT.


Baca juga: Tuan Guru di Sumut Berdoa untuk Kebaikan di Pilpres 2024

 
Ia mengatakan apabila kepala daerah tidak bekerja serius untuk kepentingan rakyat, harus diberhentikan karena tidak layak menjadi
pemimpin sehingga sistem pemerintahan daerah harus diubah sehingga tidak ada lagi kepala daerah di Provinsi NTT yang bermain-main bekerja untuk kepentingan rakyat.
 
"Dalam sistem pemerintah dibolehkan apabila kepala daerah tidak bekerja maksimal untuk kepentingan kesejahteraan rakyat padahal sumber daya alam sangat potensial untuk dikembangkan bagi kepentingan rakyat maka kepala daerah seperti itu harus diganti," tegasnya.
 
Menurut dia, hampir 70% masalah di NTT ada di pusat sehingga semua proses desain perlu dilakukan dari pusat.
 
"Sekali pun gubernur NTT sehebat apa pun kalau tidak diurus di pusat maka banyak kekayaan di NTT hari ini tidak bisa dikembangkan secara baik. Termasuk cara berpikir aparatur pemerintah pusat dan NTT juga harus diubah," kata dia.

Ia menjelaskan setelah kembali ke Jakarta maka bisa mendesain pembangunan yang tepat sehingga geliat ekonomi di provinsi berbasis kepulauan ini bertumbuh lebih hebat lagi. (Ant/OL-16)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya