Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DINAS Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Cianjur, Jawa Barat, mencatat gempa magnitudo 5,6 di daerah itu menyebabkan 142 bangunan SD dan SMP rusak berat di tiga kecamatan, sehingga proses belajar mengajar dilakukan secara dalam jaringan.
Kepala Disparpora Cianjur Akib Ibrahim di Cianjur, Selasa (22/11), mengatakan seratusan lebih bangunan sekolah itu, mengalami rusak berat, sedang, dan ringan terdiri atas 121 bangunan SD dan 21 bangunan SMP tersebar di Kecamatan Cugenang, Cianjur, dan Pacet.
"Kami masih melakukan pendataan karena ada beberapa desa masih terisolir, namun data sementara yang sudah masuk baru 142 bangunan sekolah yang rusak, sehingga pembelajaran dilakukan daring sampai penanganan gempa tuntas," katanya.
Ia menjelaskan untuk sekolah yang rusak ada yang nyaris rata dengan tanah, namun pihaknya masih memastikan di sejumlah desa di Kecamatan Cugenang dan Pacet yang masih terisolir, sedangkan penerapan pembelajaran daring akan diterapkan selama satu pekan.
Baca juga: Akibat Gempa, Lapas Cianjur Mengalami Kerusakan
Pihaknya belum bisa memastikan diperpanjang atau tidak sesuai dengan penanganan darurat bencana selama 30 hari, namun penerapan sistem belajar daring hanya untuk bangunan sekolah yang rusak sedangkan untuk operasional sekolah lainnya menyesuaikan.
"Kita berharap bangunan sekolah yang rusak dapat segera diperbaiki kecuali yang ambruk membutuhkan waktu yang cukup lama. Sesuai perintah pusat, pembangunan sekolah yang rusak akibat gempa langsung diperbaiki," katanya.
Ia juga mengimbau pihak sekolah untuk melaporkan bangunan sekolah yang rusak atau terdampak gempa ke Disparpora Cianjur atau melalui pendataan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur.
"Segera laporkan agar dapat diperbaiki dengan anggaran Belanja Tidak Tetap (BTT) Pemkab Cianjur," katanya. (Ant/OL-16)
Akibat perbuatan DG terdapat potensi kerugian negara mencapai Rp8,4 miliar.
Momen Hari Anak Nasional (HAN) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dihebohkan beredarnya video aksi duel pelajar. Tragisnya, satu orang pelajar meninggal dunia.
Pengecekan ke lapangan melibatkan pihak kepolisian.
Pemerintah tengah mengusung konsep transformasi pendidikan yang mendorong proses pengembangan, pembaruan, dan penyesuaian paradigma baru sesuai tuntutan zaman.
Sejak pagi terjadi antrean panjang para pelamar di sepanjang bahu ruas jalan protokol tersebut. Panjang antrean mencapai 200 meter lebih.
Selain antisipasi sewaktu-waktu terjadi gangguan pasokan, juga mengantisipasi potensi kekeringan bersamaan kemungkinan terjadi kemarau.
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved