Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pasutri Terseret Banjir di Sungai Bainel Kupang, Istri Ditemukan Meninggal

Palce Amalo
15/11/2022 18:38
Pasutri Terseret Banjir di Sungai Bainel Kupang, Istri Ditemukan Meninggal
Ilustrasi(DOK.MI)

PASANGAN suami istri Adrohanis Malafu, 40, dan Theresia Teti, 40, dilaporkan terseret banjir Sungai Bainel di Desa Kalali, Kecamatan
Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Theresia ditemukan beberapa jam setelah kejadian, sedangkan suaminya hingga Selasa (15/11) petang masih dalam pencarian.

Kepala Kantor SAR Kelas A Kupang, I Putu Sudayana, mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Senin (15/11) malam.

"Informasinya pasangan suami istri itu terseret banjir saat menyeberang sungai," ujarnya.

Menurutnya, peristiwa terjadi sekitar pukul 19.40 Wita. Tim SAR kemudian bertolak ke desa tersebut pada pukul 20.00 Wita dan tiba pukul 22.00 Wita.

Pencarian terhadap Adrohanis Malafu dilanjutkan pada Selasa pagi dengan melakukan penyisiran di titik terduga korban terseret banjr dan
tenggelam ke arah hilir sungai sejauh 5 kilometer.


Baca juga: Polres Indramayu Identifikasi Korban Kecelakaan di Km 39 Tol Cipali


"Kita berharap semua potensi SAR yang ada di Desa Kalale, Fatuleu Barat, dapat bekerja sama dalam mendukung kegiatan operasi SAR tersebut sehingga korban dapat segera ditemukan dan dievakuasi," ujarnya.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat telah mengeluarkan peringatan dini potensi hujan dengan durasi sedang hingga lebat yang mengguyur wilayah NTT mulai 15-17 November 2022. Hujan disertai petir dan angin kencang diprakirakan melanda Pulau Timor, Sumba, dan Flores.

Kepala BMKG Stasiun El Tari Kupang, Agung Sudiono Abad, mengatakan, wilayah NTT umumnya sudah memasuki musim hujan.

"Terdapat daerah belokan angin di wilayah NTT di dukung dengan suhu permukaan laut yang cukup hangat dan kelembapan yang basah di tiap
lapisan atmosfer menyebabkan wilayah NTT berpotensi hujan ringan hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat,"
ujarnya. (OL-16)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya