Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

BKSDA Kaltim Evakuasi Bayi Orangutan yang Ditemukan Warga Kukar di Kebun

Yovanda Izabella
09/11/2022 22:22
BKSDA Kaltim Evakuasi Bayi Orangutan yang Ditemukan Warga Kukar di Kebun
Bayi orangutan yang ditemukan warga Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, diserahkan kepada petugas Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam.(MI/Yovanda)

SATU bayi orangutan Kalimantan (Pongo pigmaeus) dievakuasi oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur setelah sebelumnya diselamatkan oleh warga saat ditemukan tanpa induk di perkebunan.

Kepala BKSDA Kaltim, Ari Wibawanto, Rabu (9/11), mengatakan, orangutan yang dievakuasi itu berusia sekitar empat bulan.

Bayi orangutan malang ini pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Sali Sabhan di Kabupaten Muara Wahau sekitar tiga bulan lalu.

"Tiga bulan lalu, dia ditemukan di kebun milik Sali, tapi Sali tidak berani mendekat karena mengira ada induknya. Ternyata hingga sore, bayi orangutan itu masih di situ, baru Sali tahu kalau dia terpisah dari induknya," kata Ari.

Ari menambahkan, Sali kemudian membawa bayi orangutan itu ke Kabupaten Kutai Kartanagera (Kukar). Selama tiga bulan, Sali sempat merawat bayi itu sembari mencari informasi penyerahan orangutan.

"Sempat dirawat selama tiga bulan, lalu pulang ke Kukar, Sali bertemu keponakannya. Dia tanya, orangutan ini bisa diserahkan ke mana," sebut Ari.


Baca juga: Semeru Erupsi, Warga Dilarang Beraktivitas di Radius 5 Kilometer


Setelah dilaporkan, lanjut dia, tim BKSDA Kaltim sigap mencari titik rumah Sali untuk evakuasi. Evakuasi orangutan dilakukan di wilayah Perjiwa Tenggarong, Kukar.

"Sekarang bayi orangutan itu masih di Lantor Seksi Wilayah Tenggarong. Rencananya akan disekolahkan dulu di sekolah orangutan milik Centre Orangutan Protect (COP)," imbuhnya.

Ari mengapresiasi masyarakat Kaltim sudah banyak yang peduli orangutan. Dia berharap semua pihak dapat memberi edukasi tentang satwa dilindungi.

"Bahwa dengan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang satwa lindung. Dan kita apresiasi itu," katanya.

Disinggung keberadaan induk orangutan tersebut, Ari mengatakan belum ada tanda-tanda keberadaan induknya. Diduga, bayi itu hanya terpisah dari induknya.

"Sampai saat ini, laporannya bayi itu terpisah dari induknya. Tidak ada tanda-tanda yang mengarah pada induk orangutan tersebut," pungkasnya. (OL-16)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya