Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KEJADIAN bencana di Kota Sukabumi, Jawa Barat, tahun ini mengakibatkan kerugian materil mencapai Rp10 miliar lebih. Nilai kerugiannya berasal dari 166 kali bencana selama periode Januari-Oktober.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami, mengatakan aggregate nilai kerugian bencana terbesar berasal banjir yang mencapai Rp5.266.220.000. Akibat banjir, terdapat 55,250 hektare lahan yang terdampak.
"Berdasarkan data Si Edan (Sistem Informasi Elektronik Data Bencana) yang dihimpun BPBD Kota Sukabumi, nilai kerugian bencana sejak Januari sampai Oktober sebesar Rp10.915.495.000. Jumlah kejadian banjir sebanyak 34 kali," kata Zulkarnain, Rabu (9/11).
Secara rinci, kata Zulkarnain, selain banjir, nilai taksiran kerugian bencana lainnya berasal dari tanah longsor sebesar Rp3.354.525.000 dengan jumlah kejadian 55 kali, cuaca ekstrem sebesar Rp754.150.000 dengan jumlah bencana 41 kali, kebakaran sebesar Rp1.517.600.000 dengan jumlah kejadian sebanyak 31 kali, puting beliung sebesar Rp16 juta dengan jumlah kejadian 2 kali, dan gempa bumi sebesar Rp7 juta dengan jumlah kejadian 3 kali.
"Total lahan yang terdampak bencana seluas 67,14 hektare," ungkapnya.
Dari 166 kali bencana terdapat warga terdampak sebanyak 945 kepala keluarga. Sebanyak 25 jiwa di antaranya mengungsi. "Terdapat dua orang meninggal dunia dan tujuh orang luka ringan," ucap Zulkarnain.
Bencana juga berdampak terhadap kerusakan bangunan. Data BPBD terdapat sebanyak 821 unit bangunan yang rusak. "Rinciannya 56 unit kondisinya rusak berat, 192 unit rusak sedang, dan 573 unit rusak ringan," jelasnya.
Zulkarnain menyebut kejadian bencana merata di semua wilayah. Namun terdapat beberapa wilayah yang rawan dan menjadi langganan bencana. Di Kecamatan Cikole terjadi sebanyak 31 kali bencana, di Kecamatan Lembursitu sebanyak 29 kali, di Kecamatan Baros sebanyak 26 kali, di
Kecamatan Warudoyong sebanyak 23 kali, di Kecamatan Cibeureum 20 kali, di Kecamatan Gunungpuyuh sebanyak 17 kali, dan di Kecamatan Citamiang sebanyak 17 kali. (OL-13)
Baca Juga: Sejak BBM Naik, Harga Daging Sapi Segar di Sikka Stabil Harga Ayam Naik
WALI Kota Sukabumi Ayep Zaki, menghadiri Rapat Sosialisasi dan Koordinasi Pengusulan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2026.
PERMUKIMAN warga di dua wilayah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terendam banjir akibat meluapnya aliran Sungai Cicatih, Minggu (3/8) malam.
KEPALA Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menawarkan beasiswa kepada 5 anak nelayan di Kp. Ciwaru, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
Temuan ini diyakini menjadi bukti kuat bahwa wilayah Gunung Tangkil dulunya merupakan bagian dari jalur perdagangan maritim antara Nusantara dan Tiongkok.
Turunnya hujan membuka asa bisa kembali menanam padi di tengah ketidakpastian kondisi cuaca
Pipanisasi merupakan langkah tepat memperkuat pondasi sektor pertanian yang adaptif terhadap perubahan iklim.
Tidak ada korban jiwa, tapi jalan penghubung antar Kecamatan tertutup materil tanah longsor dan pohon tumbang
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di pekan kedua bulan Agustus 2025. Data tersebut dihimpun pada periode 11 hingga 12 Agustus 2025
Peristiwa tanah longsor tersebut terjadi sekitar pukul 19.45 WIB, Rabu malam. Kedua korban pada saat kejadian sedang bermain tenda-tendaan bersama dua anak lainnya.
Ribuan jalan dan bangunan telah rusak dan terendam oleh banjir yang deras di Korea Selatan, dengan laporan kerusakan lahan pertanian dan kematian ternak yang meluas.
Dua orang pekerja bangunan tertimbun longsor saat sedang menggali fondasi rumah di kawasan Padasuka, Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat, Jumat (18/7) malam.
Dinas PUPR Depok bersama warga telah melakukan upaya penanganan darurat sementara di beberapa titik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved