Nilai Kerugian Bencana di Kota Sukabumi 2022 Capai Rp10 Miliar

Benny Bastiandy
09/11/2022 13:20
Nilai Kerugian Bencana di Kota Sukabumi 2022 Capai Rp10 Miliar
Petugas BPBD Kota Sukabumi dan Pemadam Kebakaran Kota Sukabumi, Jawa Barat, sedang membersihkan material longsor dari tebing yang sempat men(MI/Benny Bastiandy)

KEJADIAN bencana di Kota Sukabumi, Jawa Barat, tahun ini mengakibatkan kerugian materil mencapai Rp10 miliar lebih. Nilai kerugiannya berasal dari 166 kali bencana selama periode Januari-Oktober.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami, mengatakan aggregate nilai kerugian bencana terbesar berasal banjir yang mencapai Rp5.266.220.000. Akibat banjir, terdapat 55,250 hektare lahan yang terdampak.

"Berdasarkan data Si Edan (Sistem Informasi Elektronik Data Bencana) yang dihimpun BPBD Kota Sukabumi, nilai kerugian bencana sejak Januari sampai Oktober sebesar Rp10.915.495.000. Jumlah kejadian banjir sebanyak 34 kali," kata Zulkarnain, Rabu (9/11).

Secara rinci, kata Zulkarnain, selain banjir, nilai taksiran kerugian bencana lainnya berasal dari tanah longsor sebesar Rp3.354.525.000 dengan jumlah kejadian 55 kali, cuaca ekstrem sebesar Rp754.150.000 dengan jumlah bencana 41 kali, kebakaran sebesar Rp1.517.600.000 dengan jumlah kejadian sebanyak 31 kali, puting beliung sebesar Rp16 juta dengan jumlah kejadian 2 kali, dan gempa bumi sebesar Rp7 juta dengan jumlah kejadian 3 kali.

"Total lahan yang terdampak bencana seluas 67,14 hektare," ungkapnya.

Dari 166 kali bencana terdapat warga terdampak sebanyak 945 kepala keluarga. Sebanyak 25 jiwa di antaranya mengungsi. "Terdapat dua orang meninggal dunia dan tujuh orang luka ringan," ucap Zulkarnain.

Bencana juga berdampak terhadap kerusakan bangunan. Data BPBD terdapat sebanyak 821 unit bangunan yang rusak. "Rinciannya 56 unit kondisinya rusak berat, 192 unit rusak sedang, dan 573 unit rusak ringan," jelasnya.

Zulkarnain menyebut kejadian bencana merata di semua wilayah. Namun terdapat beberapa wilayah yang rawan dan menjadi langganan bencana. Di Kecamatan Cikole terjadi sebanyak 31 kali bencana, di Kecamatan Lembursitu sebanyak 29 kali, di Kecamatan Baros sebanyak 26 kali, di
Kecamatan Warudoyong sebanyak 23 kali, di Kecamatan Cibeureum 20 kali, di Kecamatan Gunungpuyuh sebanyak 17 kali, dan di Kecamatan Citamiang sebanyak 17 kali. (OL-13)

Baca Juga: Sejak BBM Naik, Harga Daging Sapi Segar di Sikka Stabil Harga Ayam Naik


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya