Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
DALAM rangka menjaga stabilissasi stok beras, pihak pihak terkait perlu melakukan pemantauan di daerah salah satunya propinsi Banten. Kementerian Pertanian, Komisi IV DPR RI dan Kepala Dinas Tanaman Pangan meninjau Produsen Beras CV. Mugi Jaya Kota Serang.
Kepala Dinas Pertanian Banten Agus Tauhid mengatakan untuk stok beras pada minggu ini yang ada ditingkat penggilingan mencapai 1160 ton beras, dimana ditingkat gudang pedagang mencapai 386 ton beras dengan jumlah total 1546 ton beras.
Dengan angka seperti itu dengan kebutuhan sebulan 1150 ton nampaknya angka ini masih cukup memenuhi kebutuhan pasokan Banten.
“Dengan pola produksi yang kami bangun dan yang paling penting adalah pola distribusi pada wilayah yang surplus bisa memberikan yang devisit. Contoh yang paling mudah bagamana produksi Lebak dan Serang mampu mensuplai kepada Tangerang Raya “ ujarnya.
Pada saat ini pergerakan harga ditingkat pasar ditingkat pedagang eceran masih relative diangka kenaikan yang normal. Ini dampak kenaikan harga BBM sehingga beberapa komponen produksi juga ikut naik.
“Sekali lagi kami yakinkan terutama untuk wilayah kota Serang, stok beras yang ada per minggu ini mencapai 106 ton dengan cadangan gabah mencapai 55 ribu ton berarti cadangan beras masih cukup tersedia “ tambah Agus.
Untuk diketahui panen pada September sampai November 2022 sebesar 381.809 ton beras ini menggambarkan kondisi beras di Banten Cukup. Selanjutnya Agus menyampaikan indek pertanaman dua kali setahun ( IP200) dengan biaya produksi 10 juta perhektar dengan hasil panen 6 ton perhektar. Sementara biaya produksi naik dikarenakan akibat dampak kenaikan harga BBM seperti biaya olah tanah 1.6 juta perhektar dan biaya mesin panen sekitar 2 juta.
Baca juga : Hanya Dua Kecamatan di Babel Jadi Lumbung Beras
Sementara itu H. Alimuddin pemilik usaha penggilingan beras CV. Mugi Jaya merintis usahanya sejak 1984 dan kapasitas pabriknya 30 ton perhari. “ Stok beras khususnya untuk di wilayah Serang sangat cukup tersedia “ ujarnya.
Selain itu terdapat 6 penggilingan padi dengan kapasitas 30 ton perhari. Bahkan ada satu pabrik terbesar kapasitas 600 ton beras.
"Untuk stok beras di Banten saya optimis melihat bahwa cadangan beras ditingkat petani maupun ditingkat pelaku usaha sangat cukup. Ini pertanda ketersediaan beras kita aman terkendali. Nanti kita akan menghadapi masa tanam juga oktober-Maret yang akan menambah produksi padi sehingga sekali saya sampaikan tidak perlu kuatir untuk stok kedepannya “ tegas Nur Aini, anggota Komisi IV DPR RI
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi yang memimpin kunjungan itu menyampaikan, pemantauan stok dilakukan sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untu Faktualusasi perberasan disetiap daerah. Data data dari Kepala Dinas Pertania dikroscek dilapangan.
"Disini kami menemukan kondisi panen yang cukup dan stok beras tersedia “ ujar Suwandi.
Kedepan Banten diharapkan memacu produksi lagi dan bisa naik kelas.
“Apresiasi kinerja produksi beras di Banten 2022 yang lebih tinggi dibanding dari 2021 sesuai proknosa BPS, ini tentunya dampak dari berbagai program yg dilakukan di Banten baik melalui intensifikasi, peningkatan indek tanam, bahkan ada yang bertanam IP400, juga perluasan areal tanam baru." Pungkas Suwandi. (RO/OL-7)
Pemerintah tengah melakukan transformasi standar mutu dan harga eceran tertinggi (HET) beras untuk menjawab tantangan perberasan saat ini.
Pendistribusian beras cadangan pangan pemerintah pusat telah diperiksa secara langsung guna memastikan kualitas harum, warna baik.
Pemerintah resmi mengubah klasifikasi penjualan beras dari sebelumnya berdasarkan kualitas (medium dan premium) menjadi dua kategori baru.
Total proyeksi produksi beras sampai Agustus dapat mencapai 24,96 juta ton, sementara total konsumsi beras Januari-Agustus membutuhkan 20,66 juta ton.
Inspeksi bersama KPPU Kanwil I Medan, Disperindag Sumut dan Bulog menemukan produsen beras premium berhenti beroperasi akibat ketiadaan bahan baku.
Hingga saat ini tidak ditemukan indikasi beras oplosan di wilayah Kabupaten Brebes, dan kondisi tersebut akan terus dijaga.
PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik.
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Subejo, menilai pemerintah jangan lengah dan tetap menyusun strategi jangka panjang berbasis sains dan teknologi.
Mentan menjamin bahwa stok pangan nasional tetap dalam kondisi aman. Selain itu, penyerapan gabah dari petani diperkirakan bisa mencapai 400 hingga 500 ribu ton pada bulan ini.
Bulog optimistis bisa menyerap lebih banyak beras dari petani dalam waktu dekat.Terlebih, harga beli gabah dari petani sudah naik jadi Rp6.500 per kilogram (kg).
Presiden RI Prabowo Subianto menargetkan tak ada impor lagi di akhir 2025 guna mewujudkan swasembada pangan.
Taruna Makmur Batch VI dikirim ke berbagai daerah di Indonesia, sebagai dukungan terhadap program percepatan swasembada pangan yang terus didorong oleh Pemerintah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved