Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Jelang KTT G20, Bisnis Food & Beverage di Bali Membaik

Insi Nantika Jelita
02/11/2022 23:44
 Jelang KTT G20, Bisnis Food & Beverage di Bali Membaik
Pekerja menyajikan minuman di restoran hotel berbintang di wilayah Bali.(Antara)

BISNIS food and beverage (F&B) atau industri yang menyajikan makanan dan minuman di Bali terus membaik. Tepatnya, memasuki kuartal IV 2022 atau jelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

Kafe dan restoran di beach club sekitar Bali Selatan, bahkan bisa mengantongi omzet mulai Rp3 juta hingga Rp1 miliar per hari. Hal tersebut dikemukakan Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana.

"Jumlah tersebut membuat bisnis restoran dan kafe membaik, karena tumbuh melebihi 100%,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (2/11).

Baca juga: Wah, Kunjungan Wisman pada September 2022 Naik 10.000%

Adnyana mencontohkan kawasan Seminyak dan Canggu, di mana aktivitas perekonomiannya sudah normal seperti masa sebelum pandemi covid-19.

"Jika pemilik modal sudah berani buka restoran hingga kafe, berarti mereka sudah percaya bahwa Bali telah bangkit,” imbuhnya.

Tingkat hunian kamar hotel dan villa juga dinilai terus membaik. Pemesanan vila dan resto di daerah Ubud contohnya, meningkat sejak Agustus.

Baca juga: KTT G20 Momentum Kebangkitan Pariwisata

"Bagi kami, biasanya November adalah bulan mati. Namun, dengan adanya KTT G20, itu menjadi berkah bagi kami," kata Gede Dananjaya Siadja, pemilik Siadja Gallery Tanamas Villas dan restoran Ocin.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), perekonomian Bali ditopang oleh sektor akomodasi, makanan dan minuman, termasuk bisnis perhotelan dan restoran. Presidensi G20 2022 berdampak positif bagi perekonomian Bali sejak Januari. 

Pertemuan G20 banyak digelar di Pulau Dewata, termasuk puncak KTT G20 pada tengah November. "G20 menjadi pendorong utama bagi bangkitnya Bali. Saat pandemi, banyak bisnis yang tutup, termasuk restoran dan kafe, karena sepi pembeli," jelas Kepala Perwakilan BI Bali Trisno Nugroho.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya