Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BANJIR air laut pasang (rob) diperkirakan masih akan merendam daerah di pesisir pantura Jawa Tengah hingga Jumat (4/11) mendatang, ketinggian air laut pasang mencapai 110 centimeter hingga diminta waspada, bahkan ancaman hilang satu desa di Demak cukup tinggi.
Pemantauan Media Indonesia Rabu (2/11) banjir rob merendam daerah di pantura Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Semarang, Demak dan Jepara, Jawa Tengah dengan ketinggian rata-rata 50 centimeter, namun khusus daerah Demak dan Pekalongan merupakan daerah terparah.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah kembali mengeluarkan peringatan akan potensi terjadinya rob di wilayah hingga Jumat (4/11) mendatang. "Meskipun tidak terlalu tinggi, namun akibat rob ini aktivitas warga akan terganggu," kata Koordinator Bidang Observasi BMKG Tanjung Emas Semarang Ganis.
Sementara itu banjir rob di Kabupaten Demak terparah merendam beberapa desa di Kecamatan Sayung seperti Sriwulan, Surodadi, Bedono, Gemulak, Tugu, Loireng, bahkan satu Desa Timbulsloko sebagian daratan dan tiga akses jalan masuk desa telah hilang dan ratusan warga terisolasi.
"Kini dalam berkegiatan keluar masuk 150 keluarga warga desa menggunakan perahu, kami tidak dapat lagi berladang atau bertambah karena semuanya telah tenggelam," kata Makruf,45, salah seorang warga Timbulsloko.
Bahkan kekhawatiran warga, ungkap Plt Sekertaris Desa Timbuksloko Sunari, kejadian hilangnya dusun di Demak akan terulang kembali seperti Senik maupun Tambaksari. "Jika tidak segera diatasi Timbulsloko akan hilang seperti dua dusun sebelumnya," tambahnya.
Pejabat Sekretaris Daerah (Sekda) Demak Eko Pringgo Laksito mengatakan dalam rangka mengatasi rob terjadi hampir setiap hari merendam kawasan ini, selain jalan tol Semarang-Demak dibangun terintegrasi tanggul laut sepanjang tiga kilometer, juga tanggul laut diperpanjang hingga sampai 12 kilometer.
"Pertengahan Oktober lalu Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa telah melihat langsung kondisi rob di sini, diharapkan tanggul laut segera dibangun untuk menyelamatkan sejumlah wilayah pesisir Demak," ujar Eko Pringgo Laksito.
Sebelumnya di tahun 2006 dua desa Senik dan Tambaksari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak dihuni oleh ribuan jiwa telah hilang, sekitar 800 rumah warga berikut ratusan hektare lahan tenggelam oleh laut, sehingga memaksa warga di dua desa itu hengkang dari tanah kelahirannya.
Hingga saat ini, masih terdapat ratusan keluarga yang belum jelas kehidupannya dan tinggal di pinggiran tanggul di Desa tetangga, karena harta benda dan lahan dimiliki telah musnah tenggelam menjadi lautan.
"Rob saat itu mulai merendam sekitar tahun 1995 dan tahun 2006 saat saya masih SMA semuanya telah tenggelam menjadi laut, hingga terpaksa bersama ribuan warga keluar bedol desa," kata Untung, yang kini hidup di atas perahu di Desa Bedono, Sayung, Kabupaten Demak. (OL-13)
Baca Juga: Banjir Rob Kembali Merendam Pantura Jateng
WISATAWAN religi di Kabupaten Demak, Jawa Tengah keluhkan mahalnya karcis parkir kendaraan di lokasi wisata yang mencapai puluhan ribu rupiah,
BANJIR rob yang terjadi di kawasan Sayung Kabupaten Demak masih terus berlangsung. Banjir rob yang sudah berlangsung sejak 1990 ini dapat ditangani cepat hanya dengan pembangunan tanggul laut.
Arus lalu lintas di depan pabrik Polytron, tepatnya dari arah Semarang menuju Demak, sudah relatif lancar, tidak tersendat seperti hari-hari sebelumnya.
Banjir rob yang melanda wilayah Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, mulai surut berkat upaya intensif Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Hingga Selasa (10/6) malam banjir rob merendam di Jalur Pantura Semarang-Demak di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
Puluhan ribu ikan naik ke permukaan setelah terjadi hujan deras dan aliran air mulai surut, hasil uji air sungai di titik pertama depan sebuah pabrik menunjukkan pH : 7,6
Di Pulau Jawa, cuaca diprakirakan udara kabur di Kota Surabaya, kemudian berawan tebal di wilayah Jakarta, Serang, Bandung, dan Yogyakarta saat peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk periode Minggu, 17 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 RI.
BMKG membuat sistem peringatan dini tsunami Indonesia (InaTEWS) yang resmi beroperasi sejak 11 November 2008.
BMKG memprakirakan hujan lebat hingga sangat lebat akan melanda beberapa wilayah Indonesia pada Sabtu, 16 Agustus 2025.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
BMKG kini menempatkan diri sebagai lembaga strategis berbasis sains dan teknologi yang menjadi salah satu ujung tombak pembangunan dan kebijakan nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved