Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SUB-holding PT PLN (Persero), yakni PLN Indonesia Power, bersama ACWA Power mendorong pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di Singkarak dan Saguling. Adapun kapasitas masing-masing pembangkit sebesar 50 megawatt ac (MWac) dan 60 MWac.
PLTS Terapung Singkarak berada di Danau Singkarak, Sumatera Barat. Saat beroperasi, listrik akan disalurkan melalui interkoneksi 150 kV ke GI Padang Panjang 150 kV.
Adapun, PLTS Terapung Saguling berada di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Energi listrik yang dihasilkan akan dialirkan melalui interkoneksi 150 kV ke GI Rajamandala.
Baca juga: PLN Sebut Kendaraan Listrik Bisa Kurangi 50% Emisi Karbon di RI
Kedua proyek tersebut menelan total investasi US$104,95 juta, atau sekitar Rp15,6 triliun lebih. Upaya ini bertujuan mendukung transisi energi Indonesia.
“Kami berharap proyek ini mampu memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam pengembangan bisnis EBT di Indonesia," ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangannya, Selasa (18/10).
Pengembangan PLTS Terapung Singkarak direncanakan dengan kapasitas 50 MWac dengan target Commercial Operation Date (COD) di 2025. Sementara, PLTS Terapung Saguling direncanakan dengan kapasitas 60 MWac yang akan COD pada 2024.
Sebagai upaya pengembangan, PLN telah melakukan feasibility study pengurusan perizinan dan telah dinyatakan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan PLTS Terapung Singkarak akan berdiri di atas 0,33% total luas danau Singkarak.
Baca juga: Yuk Mengenal Jenis-Jenis Pembangkit Listrik
Lalu, untuk PLTS Terapung Saguling akan menggunakan 1,69% total luas permukaan waduk. Dengan adanya pengembangan PLTS Terapung Singkarak dan Saguling, PLN meneruskan komitmen penggunaan EBT dengan memanfaatkan potensi dalam negeri.
Diketahui, ACWA Power saat ini telah memiliki portofolio dalam pembangkit listrik sejumlah 43 gigawatt (GW), dengan hampir 15,5 GW (36% dari total portofolio) merupakan pembangkit berbasis EBT.
Sebelumnya, PLN Nusantara Power telah memiliki pengalaman dalam pembangunan PLTS Terapung Cirata di Jawa Barat. PLTS yang sedang dalam tahapan konstruksi dan berkapasitas 145 MWac, akan menjadi PLTS Terapung terbesar di Asia Tenggara.(OL-11)
Minat terhadap rumah tapak kembali meningkat di kalangan pembeli muda, terutama sejak pandemi covid-19 memicu perubahan pola hunian.
Menko AHY paparkan tiga langkah konkret atasi urbanisasi dan krisis iklim global di Forum BRICS, fokus pada keadilan sosial, lingkungan, dan infrastruktur berkelanjutan.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) untuk memperbaiki Parung Panjang.
PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), pelopor layanan komunikasi satelit di Indonesia, mengambil langkah penting dalam memperkuat infrastruktur teknologi satelit nasional.
Nantinya BUMD-BUMD di Jakarta akan berbagi ilmu atau pengetahuan mengenai pengelolaan infrastruktur berdasarkan pengalaman mengerjakan pembangunan di Jakarta agar bisa diterapkan di IKN.
Penyusunan dan integrasi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dengan sistem Online Single Submission (OSS) menjadi kunci untuk menarik investasi infrastruktur di Indonesia.
Indonesia merupakan salah satu emerging market di dunia dan diikuti oleh target pemerintah yakni dapat mencapai tingkat elektrifikasi 99% di Indonesia.
Pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) telah usai. Tidak puas berhenti di Kota Kembang, proyek sepur kilat itu direncanakan berlanjut sampai ke Surabaya.
Kereta cepat beroperasi menggunakan sistem aliran listrik atas (OCS). Pasokan listrik ditransmisikan ke empat gardu traksi di Halim, Karawang, Walini dan Tegalluar yang dibangun CREC.
Para karyawan PLN menyisihkan sebagian pendapatannya menjadi donasi untuk melistriki keluarga kurang mampu.
Sebelumnya sistem kelistrikan Istana ringkih, tersebar, tidak aman, dan masih dioperasikan secara manual, sehingga rentan mengalami gangguan.
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Bangka merupakan relokasi dari Paya Pasir Medan ke Pulau Bangka yang dilaksanakan oleh kolaborasi antara PLN dengan anak perusahaannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved