Sumut Akan Gandeng Belanda Untuk Pengolahan Sampah

Yoseph Pencawan
09/10/2022 22:18
Sumut Akan Gandeng Belanda Untuk Pengolahan Sampah
Ilustrasi(ANTARA)

PEMPROV Sumatera Utara (Sumut) membuka peluang menjalin kerja sama pengolahan sampah dengan Belanda menggunakan teknologi berkelanjutan dan berdampak langsung kepada masyarakat.

Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Arief Sudarto Trinugroho mengungkapkan dirinya telah mengadakan pertemuan dengan Deputy of Head The Economic Department for The Netherlands Embassy in Jakarta. "Pertemuan ini untuk menjalin hubungan kerja sama sirkular ekonomi di bidang pengelolaan sampah," katanya, Minggu (9/10).

Menurut dia, Sumut membuka pintu jalinan kerja sama pengolahan dan pemanfaatan sampah dengan pihak lain, termasuk investor dari Belanda. Kerja sama itu dimungkinkan dengan pilihan teknologi seperti fasilitas pemilahan sampah dan industri daur ulang.

Kemudian industri pembuatan pupuk, konversi sampah menjadi energi panas dam pengolahan plastik menjadi bahan bakar. Kerja sama juga dimungkinkan untuk teknologi pengolahan sampah menjadi energi listrik.

Mengenai mekanisme pembiayaan operasional dan pemeliharaan, Pemprov Sumut menghendaki agar dapat dilaksanakan melalui pola sharing. Yaitu dengan pembiayaan secara bersama oleh masing-masing daerah yang bekerja sama. Setiap daerah yang bekerja sama mengalokasikan biaya sesuai dengan volume sampah yang akan dikelola di tempat pembuangan akhir (TPA).

Arief menilai aktivitas pengolahan sampah sangat penting karena setiap hari banyak sampah yang masuk ke TPA terdiri dari material yang tidak dapat terurai. Karena itu kehadiran sistem pengolahan sampah yang berkelanjutan sangat dibutuhkan pada masa sekarang.

Terkait dengan rencana kerja sama ini, dalam keterangan tertulis, Deputy of Head The Economic Department for The Netherlands Embassy in Jakarta Natasja Van Der Geest menilai Sumut menghadapi tantangan besar dalam pengolahan sampah

Salah satu tantangan tersebut adalah komposisi sampah Sumut berbeda dengan daerah lain sehingga memerlukan penanganan yang berbeda pula. "Maka kita perlu membuat pengolahan sampah yang baik. Kolaborasi adalah kunci penyelesaian permasalahan ini," kata Natasja.

Dia juga menyampaikan, Belanda melihat Sumut memiliki potensi investasi yang sangat besar. Terlebih, provinsi ini memiliki pertumbuhan ekonomi yang positif. Adapun investasi dari Belanda yang masuk ke Sumut tercatat sebesar US$ 25 juta pada kuartal II/2022. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya