Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Sumut Alokasikan Bantuan Tunai Rp12,2 Miliar Untuk Tekan Inflasi

Yoseph Pencawan
09/10/2022 20:00
Sumut Alokasikan Bantuan Tunai Rp12,2 Miliar Untuk Tekan Inflasi
Ilustrasi(DOK MI)

PEMERINTAH Provinsi Sumatera Utara (Sumut) akan mengucurkan bantuan langsung tunai senilai total lebih dari Rp12,2 miliar sebagai bagian dari upaya menahan laju inflasi.

Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Arief Sudarto Trinugroho mengatakan, pemprov mengeluarkan beberapa kebijakan terkait dengan pengendalian inflasi. Salah satu kebijakan yang akan dikeluarkan adalah bantuan tunai. "Bantuan ini untuk memperkuat daya beli masyarakat," ujarnya, Sabtu (8/10).

Pemprov Sumut akan memberi bantuan tunai kepada masyarakat sebesar Rp400 ribu per orang. Bantuan akan diberikan kepada 30.672 warga sasaran. Kelompok warga yang disasar bantuan ini antara lain penarik becak, pengojek, lansia dan penyandang disabilitas.

Namun Arief belum memerinci jadwal penyaluran bantuan tunai tersebut. Begitu pula dengan mekanisme penyalurannya.

Selanjutnya Pemprov Sumut juga akan memberi bantuan sarana dan prasarana kepada UMKM serta pelatihan kerja. Pelatihan kerja akan diberikan berdasarkan klaster kompetensi.

Kemudian akan diadakan pula pasar murah dan hibah hewan ternak. Bantuan transportasi kepada pemudik juga akan diberikan dalam suasana Natal dan Tahun Baru.

Secara internal, lanjut Arief, Pemprov Sumut pun akan melakukan efisiensi, seperti dengan penghematan energi dan pengurangan perjalanan dinas. Anggaran yang dihemat akan dialihkan untuk pemberian subsidi lain kepada masyarakat.

Dia berharap beberapa kebijakan tersebut mampu memerkuat daya beli masyarakat. Sehingga laju inflasi Sumut yang saat ini sudah menyentuh angka 6,14% (yoy) dapat ditekan.

Arief juga meminta seluruh pemerintah kabupaten dan kota di Sumut meningkatkan sinergi dalam pengendalian inflasi. Terlebih, dengan kondisi perekonomiam dunia saat ini yang tidak menentu, diperlukan kerja yang tidak biasa-biasa. "Kondisi yang tidak menentu ini jangan dianggap remeh," ujarnya. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya