Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
BANYAK warga Jayapura merasa khawatir terhadap situasi keamanan di Papua pasca Gubernur Lukas Enembe ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Salah satunya adalah Nikolas Demetouw, tokoh masyarakat di wilayah Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura.
Kekhawatiran Nikolas salah satunya disebabkan adanya informasi yang beredar bahwa Gubenur Lukas Enembe adalah kepala suku besar bagi seluruh orang Papua. Menurut Nikolas, hal itu dapat menimbulkan keresahan dan penolakan dari komunitas suku-suku yang ada di seluruh tanah Papua.
"Bagi kami orang Jayapura, kami tidak setuju, karena kita di Jayapura juga punya kepala suku besar. Jadi kalau bapa Lukas ini kami tahu sebagai Gubernur Papua untuk semua masyarakat lewat Pemerintah. Tapi lewat adat, kami orang Jayapura tidak tahu bapa Lukas sebagai Ondoafi terbesar untuk orang Papua,” tegas Nikolas kepada wartawan, Sabtu (8/10/2022).
Bahkan, lanjut Nikolas, Bupati Jayapura saat ini yang adalah seorang Ondoafi besar di Sentani, ia hanya menjadi Ondoafi untuk sukunya sendiri. Bukan Ondoafi untuk seluruh Sentani. Karena masing-masing wilayah adat Kabupaten Jayapura, seperti di Sentani, Arso, Genyem, memiliki Ondoafinya sendiri-sendiri.
Tokoh masyarakat Depapre ini mengatakan, dalam keseharian masyarakat Papua berlaku tiga jenis aturan, yaitu aturan negara atau pemerintah, aturan adat, dan aturan gereja. Kesalahan yang dituduhkan kepada Gubernur Papua saat ini adalah kesalahan menurut pemerintah, maka harus diadili dengan hukum negara yang diwakili oleh KPK.
"Jadi bapa Gubernur jangan libatkan adat, undang masyarakat, undang keluarga untuk ambil tindakan untuk menjaga bapa. Cara-cara yang bapa pakai itu hukum adat,” ujar Nikolas.
Nikolas mengimbau masyarakat yang ada di wilayah adatnya untuk tidak terpengaruh dengan isu-isu yang dapat memperkeruh situasi. (OL-13)
Sejarah mencatat Indonesia memiliki banyak tokoh yang berperan penting dalam upaya membela, mempertahankan kemerdekaan dan membangun negara.
Islam adalah agama yang memiliki sejarah panjang, penuh dengan tokoh-tokoh besar yang telah memberikan kontribusi besar dalam pembentukan ajaran
Meskipun memiliki keterbatasan, para penyandang disabilitas mampu meraih prestasi luar biasa yang patut diacungi jempol.
Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, telah melahirkan tokoh-tokoh besar yang membawa pengaruh luas dalam berbagai bidang.
Kongres Pemuda II tahun 1928 yang menghasilkan ikrar ‘Sumpah Pemuda’. Berikut tokoh-tokoh penting yang menginisiasi kongres itu.
Di era pra dan pascakemerdekaan Indonesia, tokoh-tokoh penting dan berpengaruh muncul sebagai pilar utama proses bernegara.
KETUA dan anggota Panitia Kerja Undang-Undang Kehutanan diminta untuk lebih terbuka dalam proses revisi Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan (UU Kehutanan).
Aksi unjuk rasa berlangsung di kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru, Jumat (15/8).
Acara bersejarah ini bukan sekadar perayaan budaya, melainkan sebuah pernyataan politis dan kultural yang akan menegaskan kembali relevansi hukum adat.
SEBANYAK 400 ribu hektare telah ditetapkan sebagai Hutan Adat oleh Kementerian Kehutanan (Kemenhut). Hal itu dilakukan sebagai upaya pengakuan dan perlindungan hak masyarakat hukum adat.
"Pengakuan adalah pondasi penting dari upaya perlindungan dan pemajuan hak Masyarakat Adat,"
Koordinator aksi Arifin sangaji dalam orasinya, menyebut aktivitas perusahaan tersebut telah menimbulkan dampak lingkungan, merampas tanah adat, dan memicu kriminalisasi terhadap warga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved