Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
HINGGA saat ini, pandangan masyarakat terhadap penyandang disabilitas masih sering kali negatif dan penuh stereotip. Banyak hak-hak mereka yang belum terpenuhi dengan baik.
Padahal, kemampuan dan tekad penyandang disabilitas sejatinya tidak berbeda dengan individu pada umumnya. Tidak banyak yang menyadari bahwa meskipun memiliki keterbatasan, mereka mampu meraih prestasi luar biasa yang patut diacungi jempol.
1. Nina Gusmita
Nina Gusmita, mengalami kecelakaan pada usia 18 tahun yang menyebabkan ia kehilangan salah satu kakinya. Meski begitu, kejadian tersebut tidak membuat Nina menyerah atau berhenti berolahraga.
Sebagai seorang atlet voli junior, Nina tetap bertekad mewujudkan mimpinya menjadi atlet profesional, meskipun dengan keterbatasan fisik yang dihadapinya.
Ia melatih dirinya untuk menjadi atlet voli duduk, yang kemudian membawanya bergabung dengan Kontingen Merah Putih di ajang Asian Para Games 2018.
2. Putri Ariani
Putri Ariani, yang lahir di Bangkinang, Kampar, Riau, mulai menunjukkan bakat menyanyinya sejak usia 2 tahun. Meskipun mengalami keterbatasan penglihatan, orang tuanya sangat mendukung perkembangan bakatnya.
Kecintaannya pada dunia tarik suara terbukti saat ia meraih penghargaan Anugerah Baiduri sebagai penyanyi cilik berprestasi tingkat nasional pada 2016.
Di tahun yang sama, Putri juga berhasil meraih juara 2 dalam lomba literasi tingkat nasional dan menjadi finalis di The Voice Kids Indonesia musim kedua.
Putri kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang internasional dengan menjadi salah satu kontestan di America's Got Talent 2023.
Ia sukses meraih Golden Buzzer dari Simon Cowell, menjadi penyanyi pop solo disabilitas netra wanita asal Indonesia yang mencatatkan pencapaian luar biasa ini.
3. Angkie Yudistia
Angkie Yudistia kehilangan pendengarannya di usia 10 tahun setelah mengonsumsi obat antibiotik yang mempengaruhi indera pendengarannya.
Sejak saat itu, Angkie menggunakan alat bantu dengar dan belajar membaca gerak bibir ketika orang berbicara.
Meskipun awalnya merasa kecewa dengan kondisi yang dialaminya, Angkie berusaha bangkit dan berhasil melanjutkan pendidikan hingga meraih gelar S2 di The London School of Public Relations, Jakarta, meskipun dengan keterbatasan yang dimilikinya.
Berdasarkan pengalamannya, Angkie mendirikan ThisAble Enterprise, yang kini berada di bawah naungan PT Berkarya Menembus Batas sejak 2015.
Yayasan ini berfokus membantu penyandang disabilitas untuk mandiri dan meningkatkan pemberdayaan ekonomi mereka.
4. Panji Surya Sahetapy
Panji Surya Sahetapy, anak dari penyanyi Dewi Yul dan aktor Ray Sahetapy, adalah seorang penyandang tunarungu yang memiliki perjalanan karir yang luar biasa.
Namun, selama masa pendidikannya, Panji menghadapi kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang-orang yang memiliki kemampuan mendengar.
Tantangan ini justru memotivasi dirinya untuk terus bertekad dan menjadikannya sebagai sumber inspirasi.
Panji melanjutkan pendidikan di Rochester Institute of Technology, National Technical Institute for the Deaf di Amerika Serikat, dan berhasil meraih gelar S2 dengan Program Master of Science in Secondary Education for Deaf and Hard of Hearing di institusi yang sama.
5. M Ade Irawan
M Ade Irawan, yang lebih dikenal dengan nama Ade Irawan, sering disebut sebagai Stevie Wonder versi Indonesia. Hal ini tak lepas dari prestasinya sebagai pianis tunanetra yang menjadi kebanggaan tanah air.
Lahir di Inggris, Ade mulai belajar bermain piano sejak usia dini. Meskipun memiliki keterbatasan fisik, hal itu tidak menghalangi semangatnya untuk terus mengembangkan bakat dan kecintaannya terhadap musik.
Berkat keahliannya, Ade sukses menggelar konser tunggal pada tahun 2010 dan tampil membanggakan di berbagai acara, seperti yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Indonesia di Bahrain, Paviliun Indonesia di Italia, hingga di Sydney Opera House, Australia.
1. Stephen Hawking
Stephen Hawking, seorang fisikawan teoretis, astrofisikawan, kosmolog, dan ilmuwan ternama, didiagnosis menderita ALS pada usia 21 tahun.
Meskipun telah mengalami kelumpuhan total dari leher hingga kaki selama lebih dari tiga dekade, Hawking tetap melanjutkan kariernya dengan menggunakan alat bantu suara untuk berkomunikasi dan kursi roda yang dikendalikan dengan gerakan kecil kepala dan mata.
Keterbatasan fisik tersebut tidak menghentikannya untuk terus berkontribusi sebagai peneliti dan profesor yang menginspirasi, serta menjadikan perjuangannya dengan penyakit tersebut sebagai bagian dari warisan yang dikenal dunia.
2. Nick Vujicic
Nick Vujicic, seorang selebriti dunia yang menyandang disabilitas, adalah pendiri Life Without Limbs, sebuah organisasi yang mendukung penyandang disabilitas fisik.
Saat ini, ia memberikan ceramah motivasi di berbagai penjuru dunia, menulis beberapa buku, dan menjadi bintang tamu tetap dalam acara bincang-bincang serta program televisi.
Kepopulerannya semakin meningkat setelah membintangi film pendek yang mengharukan, "The Butterfly Circus".
3. Andrea Bocelli
Andrea Bocelli, seorang tenor, musisi, penulis, dan produser musik asal Italia, telah menjual lebih dari 75 juta rekaman.
Lahir dengan glaukoma kongenital yang mengakibatkan kebutaan sebagian, Bocelli tetap melanjutkan pelajaran pianonya hingga usia enam tahun.
Namun, di usia 12 tahun, ia kehilangan penglihatannya secara total setelah mengalami cedera saat bermain sepak bola.
Meskipun demikian, Bocelli telah meraih berbagai penghargaan internasional yang prestisius dan bahkan memiliki sebuah pantai di Laut Adriatik yang dinamai menurut namanya.
4. Michael J Fox
Michael didiagnosis menderita penyakit Parkinson pada 1991, saat usianya baru 29 tahun dan kariernya berada di puncak kesuksesan.
Meskipun disarankan untuk pensiun dari dunia panggung, ia tetap melanjutkan karier aktingnya.
Meskipun awalnya sulit menerima kondisinya, termasuk mengalami depresi dan kecanduan alkohol, dalam beberapa tahun terakhir ia terus berkarya. Yayasan yang didirikannya telah mengumpulkan dana sebesar $233 juta untuk penelitian tentang penyakit Parkinson.
5. Alex Zanardi
Setelah bertahun-tahun berkompetisi di F1, Alex Zanardi mengalami kecelakaan pada 2001 yang mengakibatkan kedua kakinya harus diamputasi. Tiga tahun kemudian, ia kembali ke dunia balap menggunakan BMW yang dimodifikasi dengan beberapa prostesis.
Sepeda roda tiga yang ia kendarai juga merupakan hasil desainnya sendiri, dan hingga kini, ia telah meraih tiga medali emas di Paralimpiade.
Perjalanan hidup penyandang disabilitas menunjukkan bahwa keterbatasan fisik bukan halangan untuk meraih impian dan prestasi. Meskipun menghadapi tantangan, mereka tetap menunjukkan tekad dan semangat luar biasa untuk berkontribusi di berbagai bidang.
Sudah saatnya masyarakat mengubah pandangannya dengan lebih inklusif dan empatik, menghargai potensi luar biasa yang dimiliki penyandang disabilitas. Dengan dukungan yang tepat, mereka bisa terus berkembang dan memberikan dampak positif. (Z-1)
Anak berkebutuhan khusus selayaknya diberi perhatian penuh untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya baik melalui program inklusi maupun program PAUD Inklusi.
INKLUSIVITAS harus mampu diwujudkan secara konsisten dengan melibatkan penyandang disabilitas dalam pengambilan kebijakan pada proses pembangunan.
Grand Mercure Solo Baru merayakan Hari Disabilitas Internasional dengan menginisiasi program "Difabel Creation Day" yang mengusung tema "Expression Without Exception".
PT Bank Negara Indonesia (BNI) turut berpartisipasi dalam gelaran Hari Disabilitas Internasional 2024 yang diselenggarakan oleh Yayasan Inklusi Pelita Bangsa di Taman Mini Indonesia Indah.
Perum Bulog bekerja sama dengan CT Arsa Foundation menyerahkan bantuan untuk penyandang disabilitas di Yayasan Mitra Netra, Jakarta Selatan, Selasa (3/12).
Penyaluran bantuan kaki palsu bagi penyandang disabilitas tersebut dilakukan agar mereka dapat merasakan pembangunan.
Dalam foto yang beredar, David Beckham terlihat beristirahat di ranjang rumah sakit dengan lengan kanannya dibalut gendongan berwarna biru besar.
Olla Ramlan tidak mengungkapkan secara detail alasan mengenai keputusannya melepas hijab. Sebab, ia merasa hal tersebut merupakan ranah privasi yang tidak harus diumbar.
Pria berusia 25 tahun tersebut meninggal dunia di salah satu penginapan di Jalan Maribaya, Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Di tempat yang berbeda, beberapa teman Yura Yunita lainnya juga merayakan ulang tahunnya.
Miley Cyrus menjelaskan bahwa sejatinya para perempuan di usianya banyak yang mengenakan bikini dan sementara dirinya merasa nyaman mengenakan celana pendek.
Kemajuan teknologi juga dinilai Maudy Ayunda membuat sistem pendidikan jadi lebih mudah karena dapat digelar baik di dalam maupun luar kelas dengan berbagai jenis metode pembelajaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved