Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
HARI Disabilitas Internasional diperingati setiap 3 Desember. Pada 2024, peringatan ini jatuh pada Selasa dengan tema “Amplifying the leadership of persons with disabilities for an inclusive and sustainable future.”
Hari ini bukan sekadar simbol, tetapi momentum global untuk merayakan keberagaman. Selain mengingatkan kita semua tentang pentingnya menciptakan dunia yang inklusif bagi semua individu, terlepas dari kemampuan mereka.
Peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tantangan yang dihadapi oleh individu penyandang disabilitas serta menghormati kontribusi mereka dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan perayaan ini, kita diingatkan membangun masyarakat inklusif memerlukan partisipasi semua pihak, baik pemerintah, organisasi non-pemerintah, hingga individu biasa.
Melansir dari laman United Nation, Hari Disabilitas Internasional pertama kali diproklamasikan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 1992 melalui Resolusi 47/3. Namun, upaya memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas telah dimulai jauh sebelumnya.
Pada 1982, PBB mengadopsi World Programme of Action concerning Disabled Persons, yang menjadi landasan awal untuk mendukung hak-hak penyandang disabilitas di tingkat global.
Dalam perkembangannya, nama resmi peringatan ini diubah pada 2007 menjadi Hari Disabilitas Internasional. Perubahan itu guna menekankan pengakuan terhadap kepribadian individu, bukan hanya kondisi fisik atau mental yang melekat pada mereka.
Setiap tahunnya, tema yang diangkat disesuaikan dengan isu-isu utama yang relevan, seperti hak asasi manusia, pendidikan inklusif, aksesibilitas teknologi, dan keberlanjutan.
Hari Disabilitas juga dirayakan di berbagai negara dengan cara yang berbeda, termasuk diskusi publik, seminar, acara budaya, hingga kampanye sosial yang mendorong partisipasi penuh penyandang disabilitas dalam masyarakat. Momentum ini menjadi pengingat pentingnya kerja sama lintas sektor untuk menciptakan perubahan nyata.
Hari ini lebih dari sekadar peringatan, ini adalah panggilan untuk memperbaiki kesenjangan yang masih ada. Penyandang disabilitas sering menghadapi hambatan fisik, sosial, dan kebijakan yang menghalangi mereka untuk sepenuhnya berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.
Hari ini adalah kesempatan untuk mematahkan stereotip, mendukung inklusi, dan mengadvokasi kebijakan yang lebih adil.
Makna utama dari Hari Disabilitas Internasional adalah mengakui bahwa setiap individu, tanpa memandang kemampuan fisik atau mentalnya, memiliki hak yang sama untuk diakui, dihormati, dan diberdayakan dalam masyarakat.
Peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu yang dihadapi oleh penyandang disabilitas, seperti diskriminasi dan kurangnya akses terhadap layanan dasar.
Selain itu, Hari Disabilitas Internasional bertujuan untuk mendorong negara-negara anggota PBB, organisasi masyarakat sipil, dan sektor swasta untuk mengambil langkah konkret dalam mendukung hak-hak penyandang disabilitas.
Melalui aksi nyata, baik di tingkat lokal maupun global, Hari Disabilitas Internasional menginspirasi perubahan.
Perayaan ini tidak hanya berhenti pada 3 Desember. Namun membawa pesan yang relevan sepanjang tahun, yaitu menciptakan dunia yang adil dan inklusif bagi semua individu. (United Nations/idpwd/Z-3)
Media Indonesia terus memperkuat komitmennya dalam mendukung inklusifitas dan pemberdayaan penyandang disabilitas melalui penyelenggaraan Festival Setara & Berdaya 2025.
Ajang ini diikuti 335 atlet terdiri dari 128 atlet disabilitas dari 13 provinsi dan lebih dari 200 peserta umum.
Dengan tema "Voice in Color, Ability Meets Independence", pameran ini bertujuan untuk mempromosikan kesadaran dan pemahaman tentang kemampuan dan potensi penyandang disabilitas
LEMBAGA Sensor Film Republik Indonesia (LSF RI), meluncurkan laman resminya yang telah diperbarui (lsf.go.id). Kini laman resmi LSF hadir dengan deretan fitur yang lebih inklusif.
WAKIL Gubernur Jawa Barat (Jabar) Erwan Setiawan mengunjungi dua anak disabilitas di Kampung Cijamur, Desa Puteran, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, pada Senin (28/7).
PROGRAM Saatnya Difabel Setara kembali digelar sebagai bagian dari upaya pemberdayaan penyandang disabilitas melalui pelatihan keterampilan digital.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved