Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KUNJUNGAN tersebut hanya berlangsung singkat. Tidak sampai 3 jam. Namun, para peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2022 pulang membawa segudang cerita. Dan tentunya perubahan paradigma.
Ini terjadi pada akhir pekan lalu, tepat pada Hari Disabilitas Internasional yang jatuh setiap 3 Desember. Sebanyak 20 mahasiswa menyambangi Sekolah Luar Biasa Rawinala cabang Dolok Sanggul. Mereka berasal dari berbagai kampus di Tanah Air dan program tersebut dipusatkan di Universitas Sumatera Utara (USU), Kota Medan.
Medan dan Dolok Sanggul terbentang sejauh 279 km. Perjalanan ditempuh lebih dari 12 jam karena rombongan melakukan beberapa kali perhentian. Sore sudah hampir jatuh ketika peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2022 tiba di Sekolah Luar Biasa Rawinala cabang Dolok Sanggul.
Wakil Direktur Bidang Penelitan & Pengembangan Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala Pendeta Masriany Sihite menceritakan kunjungan itu kepada saya, Senin (5/12/2022) kemarin. "Saya pikir mereka pasti sudah lelah. Tapi ternyata bagus banget konsentrasi mereka," kata Masriani.
Sebanyak 20 mahasiswa dan pendamping langsung berinteraksi dengan anak-anak disabilitas. Kegiatan ini menghadirkan pengalaman baru yang tidak terlupakan. Mereka kini memahami bahwa anak-anak disabilitas sejatinya bisa bercanda dan bermain sama seperti orang normal pada umumnya. Para mahasiswa kemudian meletakkan jauh-jauh anggapan bahwa anak-anak tersebut merupakan sosok yang harus dikasihani.
Perubahan paradigma terhadap kaum disabilitas memang sangat diperlukan. Diharapkan kunjungan ke-20 mahasiswa itu bisa bermultiplikasi agar terbentuk masyarakat inklusi terhadap orang-orang dengan disabilitas dan dalam konteks yang lebih luas negara mampu menghadirkan kebijakan yang aksesibel.
Disabilitas ialah kondisi seseorang mengalami hambatan permanen secara fisik maupun intelektual yang menyebabkan dia terhalang untuk berpartisipasi penuh dalam kehidupan masyarakat. Penyebabnya adalah lingkungan yang tidak aksesibel. Lingkungan di sini terbagi menjadi dua.
Pertama adalah paradigma atau konstruksi sosial yang melekat terhadap orang-orang disabilitas. Kedua adalah lingkungan dalam konteks pelayanan dan fasilitas umum yang tidak aksesibel.
Penggunaan kata disabilitas juga dirasa lebih tepat karena ada makna yang mendalam, yakni sebuah perjuangan, ikhtiar untuk menggugah banyak pihak, dan advokasi agar hak-hak kelompok disabilitas dipenuhi. Bahwa anak-anak disabilitas sesungguhnya punya potensi tapi jadi terhambat karena lingkungan yang tidak aksesibel.
Lebih dari itu, Peringatan Hari Disabilitas Internasional yang baru saja berlalu diharapkan bisa menghadirkan perubahan paradigma. Bahwa sejatinya kita semua sederajat, semartabat, tidak kurang, tidak lebih. Hanya beda potensi karena disebabkan oleh faktor lingkungan.
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan pentingnya data yang memadai untuk memahami kebutuhan kelompok rentan dalam pembangunan
17,85% penyandang disabilitas berusia lebih dari 5 tahun di Indonesia tidak pernah mengenyam pendidikan formal.
MESKI semangat inklusi terus digaungkan, nyatanya hanya sebagian kecil penyandang disabilitas yang berhasil menembus dunia kerja.
PEMBERDAYAAN penyandang disabilitas perlu terus ditingkatkan untuk mendukung proses pembangunan nasional. Saat ini berbagai tantangan masih kerap dihadapi oleh penyandang disabilitas.
Isu kesehatan dan hak reproduksi bagi penyandang disabilitas, terutama perempuan, adalah isu yang fundamental namun kerap terabaikan oleh para pemangku kebijakan.
Program ini merekrut kalangan disabilitas menjadi afiliator tanpa modal melalui pelatihan vokasi dan pendampingan intensif penjualan online.
Hasil kajian juga menyebutkan bahwa kekerasan dalam bentuk verbal dan psikis/emosi adalah bentuk kekerasan yang paling banyak dialami oleh anak dengan disabilitas.
Media Indonesia terus memperkuat komitmennya dalam mendukung inklusifitas dan pemberdayaan penyandang disabilitas melalui penyelenggaraan Festival Setara & Berdaya 2025.
Ajang ini diikuti 335 atlet terdiri dari 128 atlet disabilitas dari 13 provinsi dan lebih dari 200 peserta umum.
Dengan tema "Voice in Color, Ability Meets Independence", pameran ini bertujuan untuk mempromosikan kesadaran dan pemahaman tentang kemampuan dan potensi penyandang disabilitas
LEMBAGA Sensor Film Republik Indonesia (LSF RI), meluncurkan laman resminya yang telah diperbarui (lsf.go.id). Kini laman resmi LSF hadir dengan deretan fitur yang lebih inklusif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved