Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Awas, Pasien DBD Meningkat di Pantura Jawa Tengah

Akhmad Safuan
16/9/2022 09:30
Awas, Pasien DBD Meningkat di Pantura Jawa Tengah
Salah satu pasien DBD yang dirawat di rumah sakit.(MI/Jamaah)

PEMERINTAH daerah di Jawa Tengah minta warganya untuk mewaspadai meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sebagai dampak terjadinya perubahan musim yang saat ini terjadi, jumlah korban DBD mulai meningkat.

Pemantauan Media Indonesia Jumat (16/9) perubahan musim saat ini mendorong munculnya gangguan kesehatan, salah satu adalah kembali maraknya kasus DBD di beberapa daerah di pantura Jawa Tengah akibat berkembang baiknya nyamuk aedes eegepty.

Pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan setempat meminta warga untuk mewaspsdai berkembangbiaknya nyamuk aedes aegepty tersebut dan mulai meningkat jatuh korban terserang DBD. "Kita minta warga mulai waspada engan melakukan 3M untuk mengantisipasi DBD," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Siti Zuraidah.

Pada bulan ini, demikian Siti Zuraidah, di Kota Salatiga sudah dilaporkan ada 28 kasus DBD yang menyerang kelompok usia 1-4 tahun (3 kasus), 5-14 tahun (17 kasus) dan 15-44 tahun (8 kasus)

Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Blora Joko Budi Heri Santoso secara terpisah mengatakan serangan penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegepty di daerahnya terus meningkat, kurun waktu tahun 2022 ink sudah terdapat 336 orang terserah DBD dan 10 orang meninggal dunia.

"Ada peningkatan kasus sebanyak 45 orang, ini berdasarkan data pasien DBD dirawat di beberapa rumah sakit di Kabupaten Blora," ungkap Joko Budi Heri Santoso.

Sementara itu di Kota Semarang tercatat hingga bulan Agustus lalu terdapat 644 orang selamat tahun 2022 terserang DBD dan 28 orang diantaranya meninggal dunia. "Sebagian besar kasus DBD menyerang anak-anak," ujar Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Semarang Nur Dian Rakhmawati.

Berdasarkan data yang ada, menurut Nur Dian Rakhmawati, kasus tertinggi di Kota Semarang terjadi di Kecamatan Tembalang yakni 91 kasus, disusul Banyumanik 78 kasus, Ngaliyan 76 kasus, Semarang Barat 56 kasus, Pedurungan 57 kasus dan Semarang Utara 56 kasus dengan rata-rata belasan orang terkena DBD per pekan.

Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid juga mengingatkan warganya untuk mewaspadai mulai terjadinya serangan DBD pada saat ini, terjadinya perubahan musim menjadikan banyak berkembang biak nyamuk aedes aegepty di berbagai wilayah. "Saya minta segera dilakukan penyemprotan secara massal dan warga tetap waspada dengan lakukan 3M serta hubungi call center 112 jika ada warga terserang DBD membutuhkan pertolongan cepat," kata Achmad Afzan Arslan Djunaid. (OL-13)

Baca Juga: Lewat Program RSS, Ganjar Percepat Kurangi Angka Kemiskinan di Jateng

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya