Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Jawa Tengah, telah melakukan pemetaan terhadap daerah-daerah yang rawan
bencana hidrometeorologi.
Pemetaan dilakukan karena berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan. Apalagi, ada potensi curah hujan tinggi.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Banyumas Budi Nugroho mengatakan bahwa dalam beberapa waktu terakhir, curah hujan tinggi telah menyebabkan sejumlah wilayah mengalami longsor.
Baca juga: Tim SAR Gabungan Temukan Warga Tenggelam di Situ Gede
"Ada beberapa tempat yang terjadi longsor beberapa hari lalu. Di antaranya adalah di Kecamatan Kedungbanteng, Somagede, dan Purwokerto Utara," jelas Budi di Banyumas, Rabu (14/9).
Menurutnya, BPBD telah memetakan wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami bencana hidrometeorologi. Misalnya untuk daerah yang rawan longsor di antaranya Kecamatan Baturraden, Kedungbanteng, Lumbir, Gumelar, Banyumas, Kemranjen, Ajibarang, Wangon, dan Pekuncen.
"Kemudian untuk daerah yang rawan banjir di antaranya adalah Kecamatan Sumpiuh, Tambak, Lumbir, Wangon, dan Kemranjen. Sedangkan untuk daerah yang rawan angin kencang atau puting beliung ada di seluruh wilayah kecamatan di Banyumas," katanya.
Budi mengatakan pihaknya juga meminta kepada masyarakat khususnya di wilayah rawan bencana untuk waspada. Sebab, curah hujan diperkirakan mulai mengalami peningkatan. (OL-16)
senjata tradisional Jawa Tengah sebagai warisan perjuangan bernilai filosofi tinggi dan kini masih bisa ditemukan di kalangan masyarakat Jawa
Pada hari biasa, perahu beroperasi dari pukul 09.00-14.00 WIB. Pada akhir pekan, termasuk libur Nataru akan ditambah hingga pukul 18.00 WIB.
DI tepi jalan provinsi di Desa Jatisaba, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, puluhan perempuan berkumpul dengan menenteng beberapa botol minuman kapucino cincau.
KEGIATAN Ramadan yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Banyumas, Jawa Tengah, cukup semarak.
Pemilihan Bupati (Pilbup) Banyumas, Jawa Tengah, dipastikan hanya akan diikuti satu pasangan calon.
Calon pemimpin (sebenarnya) tidak peduli terhadap isu kelompok marginal. Yang mereka pikirkan hanyalah kemenangan saja.
rumah adat Jawa Tengah yang dikelompokkan menjadi lima macam, termasuk joglo yang paling terkenal karena keunikan arsitekturnya
tarian Jawa Tengah yang merepresentasikan tentang berbagai macam kisah yang dibalut dalam pertunjukan seni menarik
pakaian adat Jawa Tengah yang terdiri dari berbagai jenis pakaian dan aksesoris, sering digunakan dalam upacara resmi dan mengandung filosofi mendalam
Di Jawa Tengah terdapat banyak makanan khas yang selalu menjadi favorit wisatawan. Bahkan, makanan khas Jawa Tengah ini juga sudah banyak di jual di luar wilayahnya.
Letak geografis yang beragam menjadi salah satu penentu keragaman bahan pangan yang lantas dioleh menjadi panganan khas wilayah setempat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved