Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

BPBD Banyumas Petakan Daerah Rawan Bencana

Liliek Dharmawan
14/9/2022 16:08
BPBD Banyumas Petakan Daerah Rawan Bencana
Banjir besar yang merendam lahan persawahan milik warga di Desa Nusadadi, Sumpiuh, Banyumas, pada 18 November 2020 lalu.(ANTARA//Idhad Zakaria)

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Jawa Tengah, telah melakukan pemetaan terhadap daerah-daerah yang rawan
bencana hidrometeorologi.

Pemetaan dilakukan karena berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan. Apalagi, ada potensi curah hujan tinggi.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Banyumas Budi Nugroho mengatakan bahwa dalam beberapa waktu terakhir, curah hujan tinggi telah menyebabkan sejumlah wilayah mengalami longsor.


Baca juga: Tim SAR Gabungan Temukan Warga Tenggelam di Situ Gede


"Ada beberapa tempat yang terjadi longsor beberapa hari lalu. Di antaranya adalah di Kecamatan Kedungbanteng, Somagede, dan Purwokerto Utara," jelas Budi di Banyumas, Rabu (14/9).

Menurutnya, BPBD telah memetakan wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami bencana hidrometeorologi. Misalnya untuk daerah yang rawan longsor di antaranya Kecamatan Baturraden, Kedungbanteng, Lumbir, Gumelar, Banyumas, Kemranjen, Ajibarang, Wangon, dan Pekuncen.

"Kemudian untuk daerah yang rawan banjir di antaranya adalah Kecamatan Sumpiuh, Tambak, Lumbir, Wangon, dan Kemranjen. Sedangkan untuk daerah yang rawan angin kencang atau puting beliung ada di seluruh wilayah kecamatan di Banyumas," katanya.

Budi mengatakan pihaknya juga meminta kepada masyarakat khususnya di wilayah rawan bencana untuk waspada. Sebab, curah hujan diperkirakan mulai mengalami peningkatan. (OL-16)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya