Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pemprov DIY Tunjuk Pengganti Pengelola Mal Malioboro dan Hotel Ibis

Agus Utantoro
13/9/2022 22:49
Pemprov DIY Tunjuk Pengganti Pengelola Mal Malioboro dan Hotel Ibis
Pengunjung keluar dari Mal Malioboro, Yogyakarta, Selasa (21/9/2021).(ANTARA/Andreas Fitri Atmoko)

KONTRAK usaha pengelolaan Mal Malioboro dan Hotel Ibis Malioboro dengan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyalarta sebagai pemilik tanah dan bangunan berakhir tahun ini. Untuk pengelolaan selanjutnya, Pemprov menunjuk PT Seti Mataram Tri Tunggal sebagai pengelola baru.

Penandatanganan kesepatan kerja sama antara Pemprov DIY dan PT Setia Mataram Tri Tunggal itu dilakukan di Gedhong Wilis Kepatihan, Selasa (13/9).

Usai penandatanganan naskah kerja sama, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono mengatakan, pihaknya telah menunjuk pengelola baru kedua aset ini. Penunjukan ini dilakukan sembari menunggu negosiasi lebih jauh lagi apakah kedua aset Pemda DIY tersebut akan disewakan atau dikerjasamakan dalam bentuk lain.

"Kami tidak punya kesempatan untuk berpikir lebih jauh, sedangkan mal maupun hotel ini tidak mungkin untuk ditutup. Kalau ditutup, tentu punya konsekuensi, orang tidak bisa jualan di dalam mal. Apalagi penjual tidak akan berganti orang, hanya manajemennya saja yang berganti sehingga tidak akan kita tutup. Pemda DIY tentu akan membangun kesepakatan selanjutnya, tetapi yang penting (mal dan hotel) ini jalan dulu," jelas Sri Sultan.

Gubernur berharap dengan pengelola yang baru, mal dan hotel milik Pemda DIY ini bisa lebih menguntungkan dari sisi pendapatan. Sri Sultan
pun berharap manajemen yang baru bisa memimpin lebih baik dan lebih jujur. Dengan tetap bukanya mal dan hotel ini diharapkan pemasukan juga tetap ada sehingga pengelola baru juga tidak dirugikan.

"Malioboro Mall dan Hotel Ibis Malioboro sudah ganti manajemen. Sudah bukan milik orang lain tapi milik Pemda DIY seutuhnya, bukan aset orang lain. Keduanya akan beroperasi seperti biasa," ungkap Sri Sultan.

Dia mengatakan, mal dan hotel tetap beroperasi seperti biasa karena jika tidak justru akan menimbulkan masalah baru, seperti dapat berimbas buruk pada kesejahteraan pegawai. Pada Hotel Ibis misalnya, tercatat akan mengalami kerugian hingga Rp70juta per hari apabila
hotel tersebut tidak beroperasi.


Baca juga: Kejati Sulsel Periksa Mantan Kasatpol PP Terkait Dugaan Korupsi Honor


Terkait dengan para pegawai yang bekerja di mal dan hotel tersebut, Sri Sultan menegaskan kepada manajemen baru untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap pegawai. Apabila terpaksa dilakukan recruitment karyawan untuk masuk manajemen baru, maka karyawan lama ini harus menjadi prioritas.

"Tidak ada yang di-PHK. Saya minta tidak ada karyawan yang di-PHK. Kami minta mal jangan ditutup, justru masalah kalau ditutup. Karyawan lama otomatis akan masuk ke manajemen baru. Mereka harus menjadi prioritas, saya tidak meminta mereka untuk dipensiunkan," tegas Sri Sultan.

Juru Bicara PT Setia Mataram Tri Tunggal, Surya Ananta, mengatakan, sebagai pengelola yang baru, pihaknya siap mengelola pusat belanja atau mal dan hotel di Jalan Malioboro nomor 52-58. Pengelolaan oleh PT Setia Mataram Tri Tunggal ini efektif mulai 13 September 2022.

"Kami berterima kasih atas kepercayaan dari Pemda DIY dan akan semaksimal mungkin dalam pengelolaan ke depan, mal dan hotel tersebut, tentu dengan sebaik-baiknya. Syukur-syukur dengan manajemen yang baru ini nanti, pengelolaan akan jauh lebih baik dan kami akan  memberdayagunakan semua pihak yang ada di sana," ungkapnya.

Dalam pengembangan usaha mal dan hotel ini ke depannya, akan membuka kesempatan usaha dan kerja dalam bidang mal dan hotel. Untuk itu, PT Setia Mataram Tri Tunggal memohon dukungan, terutama dari karyawan dan para pemilik tenant, serta seluruh masyarakat agar aset yang sangat penting ini terus menjadi kebanggaan pariwisata di DIY.

"Kami berupaya untuk bisa memberdayakan pelaku usaha, pelaku seni budaya, serta menjadikan mall dan hotel ini sebagai pusat hiburan
keluarga untuk masyarakat pada umumnya, dan Jogja sebagai tujuan wisata secara nasional. Untuk pengelolaan, kami nanti akan mempersiapkan segala sesuatunya. Kami akan usahakan pemberdayaan harus dilakukan dengan konsep-konsep yang baru dan tidak berbeda dengan apa yang sudah dibangun di kawasan Malioboro," tegasnya. (OL-16)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya