Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ANGGOTA DPRD DKI Jakarta, Khoirudin mengungkapkan, Jakarta punya pekerjaan rumah (PR) untuk membereskan kebocoran pendapatan asli daerah (PAD).
Ia menilai, PAD Jakarta masih bisa ditingkatkan, mengingat Jakarta akan bertransformasi menjadi kota bisnis berskala global. “Potensi pendapatan pajak kita harus dimaksimalkan. Saat ini targetnya tidak sesuai dengan potensi. Ada kebocoran sana sini, ini akan kita selesaikan,” ujar Khoirudin kepada awak media, Senin (1/9).
Salah satu upaya untuk menekan kebocoran PAD Jakarta, yakni mengevaluasi sistem penerimaan pajak hingga membuat terobosan cara menagih pajak. “Sistemnya kita tinjau dan melakukan monitoring yang ketat agar bisa mengetahui dan segera menyelesaikan kebocoran pendapatan itu.”
Baca juga : Pemprov DKI Jakarta Lemah dalam Menjaga Aset Daerah
Selain itu, ia juga berencana membentuk satuan tugas (satgas) aset untuk mendata dan mengelola aset milik Pemprov DKI agar bisa menjadi pendapatan daerah.
“Fasos fasum bertebaran di mana-mana dan belum jelas pemanfaatannya. Belum berkontribusi untuk PAD kita, kalau kita sewakan, kerja sama, besar sekali potensinya,” ungkap Khoirudin.
Ia menyayangkan masih banyak aset milik Pemprov DKI yang terbengkalai. Bahkan, banyak pula aset yang belum tercatat. “Aset kita saat ini ada sekitar Rp700 triliun. Banyak yang belum terkelola oleh Pemprov DKI, kosong begitu saja. Ada juga yang dimanfaatkan orang lain tidak masuk ke kas daerah. Ini harus kita tertibkan,” ujarnya.
Baca juga : Layanan Informasi PPDB DKI Jakarta 2024 Disoal, Telepon tidak Aktif
Ia berjanji akan konsisten melanjutkan tugas-tugas yang telah dikerjakan anggota DPRD DKI Jakartperiode 2019-2024 demi Jakarta yang lebih baik. “Apa yang baik akan kami lanjutkan. Salah satunya meningkatkan PAD,” tandasnya.
Informasi dari situs Bapenda.jakarta.go.id, realisasi penerimaan pajak DKI Jakarta dari Januari hingga Juni 2024 baru mencapai 34,89% atau Rp19,10 triliun dari target Rp54,75 triliun.
Rp19,10 triliun terdiri dari tiga jenis pendapatan daerah. Masing-masing, yakni penerimaan pajak daerah sebesar Rp16,83 triliun, retribusi daerah Rp209,67 miliar, dan lain-lain Pendapatan asli daerah (LLPAD) sebesar Rp2,06 triliun. (J-2)
Selain untuk penegakam hukum, kerja sama ini juga sebagai pedoman dalam mengoptimalkan koordinasi untuk mengefektifkan pelaksanaan tugas dan fungsi antar kedua lembaga.
Pemprov DKI Jakarta mendukung Pansus DPRD DKI Jakarta membahas penyelamatan kekayaan milik daerah yang ada di PT Kawasan Berikat Nusantara.
Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono mengatakan kejelasan perizinan harus ada dalam konteks pemanfaatan aset milik negara. Termasuk perubahan peruntukan suatu aset.
"Ini adalah asetnya PPD ya, milik Pemda DKI. Jadi kemungkinan ini akan dipindah dan disimpan sementara di pool PPD di daerah jelambar,"
KODAM Jaya siap mendukung pengamanan operasional pelayanan langsung PAM JAYA pada 2 Februari 2023.
Polda Metro keluarkan surat perintah dimulainya penyidikan (SPDP) dengan terlapor Kabid Aset Badan Keuangan Daerah dan Aset) Kota Depok Muhammad Fadli.
Bapenda Kabupaten Cianjur pun harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi pada pembayaran pajak.
Perda baru tersebut merupakan implementasi aturan turunan terbitnya Undang-Undang Nomor 1/2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD).
Program ini merupakan salah satu ikhtiar untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) terutama dari sektor pajak.
KEPALA daerah terpilih hasil Pilkada 2024 yang sebentar lagi dilantik mesti kreatif memanfaatkan anggaran yang ada setelah pemerintah pusat menerapkan kebijakan efisiensi anggaran.
Di tengah menurunnya belanja kementerian yang berimbas kepada dinas di tingkat provinsi, PAD bisa menjadi penyelamat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved