Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Polisi Selidiki CCTV di Lokasi Penemuan Mayat Perempuan di DPRD Riau

Mediaindonesia.com
12/9/2022 22:14
Polisi Selidiki CCTV di Lokasi Penemuan Mayat Perempuan di DPRD Riau
Ilustrasi penemuan mayat(DOK.MI)

APARAT kepolisian mengamankan enam kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi ditemukannya mayat salah satu aparatur sipil negara (ASN) bernama Fitria Yulisunarti, 40, dalam mobil di parkiran bawah Kantor DPRD Provinsi Riau.
 
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Komisaris Andrie Setiawan, di Pekanbaru, Senin (12/9), mengaku telah mengamankan enam kamera pengawas di enam titik.

"Untuk rekamannya masih kami analisa, belum dapat kami sampaikan," ujar Andrie.
 
Andrie menyebutkan, kematian korban diduga kuat ada keterkaitan dengan hubungan asmara yang sedang dijalaninya.
 
"Kematian korban ada hubungan atau kedekatan dengan asmara," imbuhnya.
 
Hingga saat ini, pihaknya juga belum dapat menyatakan penyebab pasti kematian perempuan ini. Selain itu, saksi-saksi yang berkaitan dengan korban masih dalam pemeriksaan.
 
"Terkait korban ini dibunuh atau tidak belum bisa kami sampaikan, karena masih proses pemeriksaan saksi-saksi dan alat bukti. Hingga kini, 12 saksi telah dimintai keterangan. Sekarang masih dilakukan pendalaman," ujar dia lagi.


Baca juga: Tiga Rumah di Cianjur Rusak Berat Diterjang Banjir dan Longsor

 
Diketahui Fitria Yulisunarti yang merupakan warga Pekanbaru ditemukan tewas tergantung dalam mobil Daihatsu Terrios warna silver dengan
Nopol 1389 VX yang teparkir di basement Kantor DPRD Riau.
 
Saat ditemukan, Fitri yang mengenakan jilbab cokelat tergantung di sebuah kain yang dikaitkan ke pegangan tangan bagian dalam mobil. Bahkan pada hidung korban juga terlihat mengeluarkan darah.
 
Mayat perempuan beridentitas Fitria Yulisunarti terkonfirmasi meninggal dunia lebih dari 24 jam pada saat akan dilakukan autopsi oleh RS Bhayangkara Polda Riau, Sabtu (10/9).
 
Sementara Petugas Pelayanan Medis RS Bhayangkara Polda Riau Komisaris Supriyanto memperkirakan kematian lebih dari 24 jam pada saat jenazah ditemukan.   

Terkait adanya darah keluar dari hidung dan mata korban, Supriyanto mengungkapkan itu hal yang normal ditemukan dalam kasus serupa.
 
"Keluarnya darah dari hidung dan mata korban merupakan hal yang biasa ditemukan. Itu tak ada yang aneh, sesuatu yang normal dari kasus orang mati tergantung," kata Supriyanto. (Ant/OL-16)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya