Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Jaga Ketahanan Pangan, Kota Sukabumi Terapkan Pekarangan Pangan Lestari

Benny Bastiandy
24/8/2022 20:18
Jaga Ketahanan Pangan, Kota Sukabumi Terapkan Pekarangan Pangan Lestari
Ilustrasi(ANTARA)

KOTA Sukabumi, Jawa Barat, mulai menerapkan ketahanan pangan berbasis pekarangan rumah warga. Program tersebut diharapkan bisa membentuk kemandirian pangan di tengah keterbatasan lahan dan produksi.

Seperti yang dilakukan Kelompok Wanita Tani (KWT) Az-Zahra di Kelurahan Cikundul Kecamatan Lembursitu. KWT tersebut membuat rumah pembibitan dan kebun demplot Pekarangan Pangan Lestari (P2L).

"Pemerintah Kota Sukabumi mengapresiasi kegiatan seperti ini karena akan mendorong kemandirian pangan yang dimulai dari pekarangan rumah," kata Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, saat meresmikan rumah bibit dan kebun demplot P2L KWT Az-Zahra, Rabu (24/8).

Menurut Fahmi di tengah potensi krisis pangan global saat ini, upaya mendorong kemandirian ketahanan pangan sangat penting. Utamanya bagi kalangan masyarakat yang bisa memanfaatkan pekarangan rumah ditanami berbagai komoditas kebutuhan sehari-hari.

"Mengimplementasikan ketahanan pangan ini merupakan tugas bersama, tidak hanya pemerintah pusat, provinsi, maupun daerah. Partisipasi masyarakat pun dibutuhkan perannya," ungkapnya.

Fahmi menjelaskan ada tiga hal yang harus diperhatikan di tengah ancaman krisis pangan global saat ini seperti yang diperingatkan Food and Argiculture Organization atau Organisasi Pangan Dunia. Pertama konsep ketahanan pangan, kemudian upaya antipasi potensi kerawanan pangan, dan ketiga upaya keamanan pangan.

"Kita akui, di Kota Sukabumi sendiri lahan pertanian itu sangat terbatas. Saat ini lahannya hanya tersisa sekitar 1.300 hektare," tuturnya.

Dari luasan lahan pertanian yang tersisa itu, sebut Fahmi, produksinya hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat sekitar 30-35%. Sisanya, Kota Sukabumi masih mengandalkan pasokan dari luar daerah.

"Bahkan untuk komoditas sayuran, produksinya hanya mampu memenuhi sekitar 20% kebutuhan masyarakat. Sangat minim," sebutnya.

Upaya intensifikasi dan diversifikasi pun dilakukan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan setempat. Satu di antara upayanya dilakukan dengan mempertahankan lahan pangan pertanian berkelanjutan (LP2B).

"Kami sudah membuat Perda LP2B. Tujuannya untuk mengantisipasi tidak beralih fungsinya lahan pertanian produktif menjadi bangunan dan lainnya. Kita pertahankan itu," jelasnya.

Upaya lainnya yakni menguatkan produktivitas. Caranya dilakukan dengan
meningkatkan indeks tanam supaya produksi yang dihasilkan meningkat. "Selanjutnya kami juga berupaya menekan limbah makanan berlebih. Termasuk program P2L yang diharapkan bisa menjadi upaya ketahanan pangan mandiri di kalangan masyarakat. Program P2L ini diharapkan bisa menguatkan ketahanan pangan. Makanya, kami harapkan program P2L ini bisa berjalan berkesinambungan di kalangan masyarakat," pungkasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya