SEORANG pengusaha yang sukses pastinya memulai bisnisnya dari bawah. Seperti halnya Helmut Hermawan yang akrab disapa Helmut kelahiran Jakarta 12 April 1977 yang dikenal sebagai pengusaha tambang.
Namun sebelumnya Helmut bekerja di pertambangan sebagai manajer marketing di PT. APMR. Tapi akhirnya menjadi Direktur Utama PT. Citra Lampia Mandiri (CLM) yang berlokasi di Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Saat bekerja, Helmut memiliki suatu visi untuk mencapai tujuan dan keinginan.
"Saya ingin menjadi salah satu pelopor di perusahaan pertambangan yang berfokus pada laju pertumbuhan dengan membangun kompetensi melalui pengembangan karyawan, pemberdayaan masyarakat lokal, serta berkomitmen dalam menjaga lingkungan, " ungkap Helmut.
Selain itu, Helmut juga mengungkapkan misinya untuk memajukan perusahaannya.
"Jadilah manusia yang memiliki sumber daya yang berkualitas, menerapkan prinsip good mining practice dalam pertambangan, berani berinvestasi dan ikut berpartisipasi dalam industri pertambangan," paparnya.
"Mampu meningkatkan integrasi rantai pasokan nikel untuk memastikan keandalan dan efisiensi dan jangan lupa, harus bisa membangun hubungan yang kuat dengan rekan bisnis dan mengedepankan keterlibatan sekitar area tambang, " jelas Helmut.
Baca juga: Menteri ESDM Minta PT Vale Tingkatkan Produksi Nikel
Diketahui, Helmut pernah mengenyam pendidikan di Universite Libre de Bruxelles dan Mercubuana International Programme.
Namun sebelumnya Helmut dibesarkan orang tuanya di Brussel, Belgia dan kembali ke Indonesia pada tahun 2022 silam. Setelah itu, Helmut menikahi wanita bernama Emilyani.
Fokus usaha pertambangan
Sebagai Dirut PT. CLM, Helmut berhasil mengembangkan metode-metode terbaik dalam meningkatkan kualitas hasil tambang nikel.
Helmut juga komitmen dalam menjaga etika pertambangan dengan tetap melestarikan lingkungan dan berkontribusi di berbagai sektor kebutuhan masyarakat sekitar tambang.
Sekarang PT. CLM mulai berkolaborasi dengan PT. Indo Nicle Industry (PT. INI) dalam pembangunan smelter di dekat wilayah tambang.
Hal ini akan meningkatkan kualitas produk dari bahan mentah menjadi produk setengah jadi sehingga dapat meningkatkan kualitas ekspor nikel Indonesia.
Hal ini juga selaras dengan program pemerintah dalam memaksimalkan ekspor hasil tambang.(RO/OL-09)