Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEMERINTAH pusat melalui Kementerian Kesehatan telah memulai vaksinasi Covid-19 booster kedua atau dosis keempat bagi tenaga kesehatan (Nakes). Itu berdasarkan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/3615/2022 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Booster ke-2 bagi SDM Kesehatan.
Pada surat edaran tersebut, pemberian vaksinasi Covid-19 dosis booster kedua tersebut diberikan dengan interval 6 bulan sejak vaksinasi dosis booster pertama. Vaksin yang dapat digunakan untuk dosis booster kedua yang telah mendapatkan persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Sulsel, Erwan Tri Sulistiyo, mengatakan vaksin booster kedua hanya diperuntukkan bagi nakes. Untuk Provinsi Sulawesi Selatan, ada 58.585 nakes yang menjadi sasaran utama vaksin keempat ini.
"Sejauh ini belum ditujukan bagi masyarakat umum. Kita langsung sosialisasikan kepada nakes. Kalau untuk masyarakat, booster pertama saja kita masih cukup rendah. Jadi belum ke masyarakat," kata Erwan, Senin (1/8).
Baca juga: Update 1 Agustus: 4.803 Orang Terima Vaksinasi Kedua
Menurut Erwan, pemberian vaksinasi booster kedua ini karena ada tren peningkatan kasus Covid-19 secara nasional dua bulan terakhir. Nakes yang selama ini disebut sebagai garda terdepan penanganan Covid-19 harus diberi perlindungan ekstra.
"Nakes itu sudah dibooster pertama maka antibodinya sudah mulai menurun. Harus dikasih kuat lagi. Pemikiran pemerintah ketika nakes-nya dibooster, harapannya antibodi nakes itu tinggi," ungkap Erwan.
Pelaksanaan vaksinasi booster kedua pada nakes di sulsel sudah mulai hari ini di sejumlah rumah sakit dan fasilitas kesehatan seperti Puskesmas. Semua layanan juga telah disurati perihal kebijakan Kementerian Kesehatan itu.
"Puskesmas, rumah sakit yang mau melakukan booster kedua untuk nakes silahkan dimulai hari ini. Kemarin juga, pusat sudah mulai. Karena aplikasinya juga sudah dibuka oleh orang kementerian," lanjut Erwan.
Sementara itu, berdasarkan data vaksin.kemkes.go.id, cakupan vaksinasi di Sulsel hingga 31 Juli 2022 vaksin dosis pertama 90,64%, vaksin dosis kedua mencapai 67,49%, dan vaksin dosis ketiga (booster) baru 13,20%. (OL-4)
Vaksin memiliki beragam manfaat, antara lain untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit berbahaya seperti polio serta mencegah komplikasi berat yang dapat menyebabkan kecacatan.
Vaksin HPV yang selama ini dikenal sebagai perlindungan utama terhadap kanker serviks pada perempuan, kini direkomendasikan juga untuk anak laki-lak
Akses layanan imunisasi yang terbatas, pasokan vaksin yang terganggu, konflik, situasi kemanusiaan yang sulit menjadi faktot bayi belum diimunisasi.
Vaksin influenza untuk anak bisa diberikan pada anak berusia lebih dari 3 bulan. Selain anak, vaksin flu juga perlu diberikan untuk kelompok rentan.
Vaksinasi shingrix terbukti sangat efektif mencegah cacar api dan neuralgia pada pasien yang sudah terkena cacar api.
Vaksinasi BCG pada anak di negara-negara yang tinggi angka TB efektif untuk mencegah penyakit TB yang berat seperti TB di selaput otak, atau TB milier yang dapat menyebabkan sesak napas.
Para peneliti mengungkapkan bahwa kekebalan yang dihasilkan oleh vaksin Mpox (Monkeypox) cenderung menurun seiring berjalannya waktu
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menganjurkan kelompok rentan untuk melakukan vaksinasi covid-19 sebelum melaksanakan mudik pada lebaran tahun ini.
Meski kasus covid-19 saat ini dapat dikendalikan, masyarakat tidak boleh lupa bahwa masih ada kelompok seperti penderita komorbid, lansia, dan anak-anak yang rentan infeksi.
Antibodi yang terbentuk dari vaksin biasanya bertahan 6 bulan dan paling lama 1 tahun sehingga harus diperbarui kembali.
Kampanyekan kembali pemakaian masker dan vaksin booster Covid-19 merupakan salah satu upaya pencegahan yang harus dilakukan masyarakat Indonesia.
Sejak Oktober lalu, jumlah kasus perminggu kurang lebih hanya 80-an kasus. Kemudian meningkat di November menjadi 100-150 kasus dan di Desember sudah mencapai lebih dari 300 kasus per minggu
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved