Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Kasus DBD di Kota Bandung Meningkat

Naviandri
25/7/2022 16:12
Kasus DBD di Kota Bandung Meningkat
ilustrasi(DOK MI)

KASUS demam berdarah (DBD) di Kota Bandung Jawa Barat (Jabar) mengalami kenaikan. Tercatat, ada sekitar 399 kasus baru DBD yang  menyerang warga setempat dengan 1 orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia.

Data itu didapat berdasarkan perhitungan dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung. Pada pertengah Juni 2022, Dinkes melaporkan ada 3.173 kasus DBD yang terjadi sejak awal tahun, dan hingga Juli 2022 bertambah menjadi 3.572 kasus DBD.

Pelaksana Tugas (Plt) Subkoordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Bandung, dr Intan Annisa Fatmawaty merinci, total orang yang meninggal akibat DBD kini menjadi 7 orang. Menurutnya, rata-rata kasus kematian ini menyerang anak berusia 1-9 tahun. Meskipun, kini tren kasusnya sudah mulai menurun dibanding awal tahun.

"Data yang kita lihat di Januari ini cukup tinggi, biasanya kasus DBD muncul musim penghujan atau pancaroba, makanya meningkat di akhir tahun sampai awal tahun," ujar Intan di Bandung, Senin (25/7).

Menurut Intan, adapun rincian kasus DBD di Kota Bandung yaitu terjadi pada Januari sebanyak 1.225 kasus, Februari 738 kasus dan Maret 457 kasus. Kemudian April 518 kasus, Mei 328 kasus dan hingga Juli bertambah 399 kasus dari tadinya 7 kasus pada pertengahan Juni 2022.

"Sementara, angka kematian DBD juga dilaporkan meningkat. Pada pertengah Juni 2022, Dinkes mencatat ada 6 orang yang meninggal dunia akibat DBD dan hingga Juli 2022 angka kematiannya bertambah total menjadi 7 orang," tambahnya.

Berdasarkan catatan Dinkes, kata Intan, sepanjang 2022, wilayah yang memiliki kasus DBD paling tinggi di Kota Bandung terdapat di Kecamatan  Buahbatu. Dikatakan faktor yang mengakibatkan sebuah daerah rawan banyak kejadian DBD biasanya terjadi di wilayah padat penduduk.

Untuk terus mengupayakan pemberantasan DBD, Dinkes rutin mengedukasi masyarakat melalui keberadaan puskesmas. Para petugas puskesmas juga turut mengimbau masyarakat supaya menjaga kesehatan lingkungannya. "Baiknya juga tiap kecamatan punya kader jemantik, sehingga nanti dia keliling ke lingkungan penduduk untuk membantu petugas puskesmas melakukan pemeriksaan jentik nyamuk," tuturnya. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya