Tiga Wisatawan asal Kota Tasikmalaya Tewas Terseret Arus Pantai

Kristiadi
07/7/2022 13:40
Tiga Wisatawan asal Kota Tasikmalaya Tewas Terseret Arus Pantai
Tim SAR gabungan dari TNI, Polri, Tagana, BPBD dibantu nelayan melakukan pencarian terhadap satu korban tenggelam berada di TPI Legok Jawa.(DOK Tagana Pangandaran.)

TIM SAR gabungan dari TNI, Polri, Tagana, BPBD dibantu nelayan mengevakuasi tiga korban meninggal dunia terseret arus gelombang di TPI Legok Jawa Pantai Madasari, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Musibah itu terjadi pada Kamis (7/7) sekitar pukul 04.00 WIB saat delapan wisatawan tengah berenang lantas terseret arus. Empat orang berhasil selamat, tiga meninggal dunia, dan satu dalam pencarian.

Kepala Kantor SAR Bandung, Jumaril, mengatakan pihaknya mendapat laporan dari Unit Siaga SAR Pangandaran pada pukul 04.00 ada delapan wisatawan berenang di TPI Legok Jawa Pantai Madasari, Pangandaran. Hingga sekarang tim SAR berupaya mencari seorang korban bernama Sahrul, 13, warga Cibangun Karya, Kelurahan Ciherang, Kecamatan, Cibeureum, Kota Tasikmalaya.

"Tiga orang ditemukan meninggal dunia bernama Sayati Rangga Julhijah, 14, Nizma Sabilla, 14, dan Salfa Febrianti Bintang, 14. Semua warga Kota Tasikmalaya," katanya, Kamis (7/7).

Baca juga: Tim Sleman Temukan Belasan Rumah Makan Gunakan LPG 3 Kg

Semua korban meninggal dunia maupun yang selamat langsung dilarikan ke Puskesmas dan dirujuk ke RS Pandega, Pangandaran. Kantor SAR Bandung memberangkatkan satu tim rescue dari Unit Siaga SAR Pangandaran untuk melaksanakan operasi SAR dengan alat yang digunakan antara lain 1 unit rescue car, 1 set palsar air, 1 set peralatan alkom, 1 set pal medis dan APD personal.

Petugas yang terlibat dalam pencarian itu antara lain Unit Siaga SAR Pangandaran, Satpolair Polres Pangandaran, Koramil Pangandaran, SAR Muara Gata, SAR MTA, FKDM Legok Jawa, SAR HNSI Legok Jawa, Satpol PP, dan BPBD Pangandaran.

Baca juga: Delapan Santri Nurul Huda Terseret Ombak di Pangandaran, Tiga Wafat

Kasatpolairut Pangandaran Ajun Komisaris Sugianto mengatakan gelombang Pantai Pangandaran dalam beberapa hari tergolong berbahaya bagi perenang tetapi masih banyak para wisatawan memaksakan untuk berenang. "Pencarian korban hilang melalui penyisiran di sepanjang pantai dan berpatroli ke tengah laut dengan jarak 1,5 kilometer," paparnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya