Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
TIM verifikasi Kota Layak Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPA) melakukan verifikasi di Kota Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (30/6). Verifikasi tersebut untuk memastikan pemenuhan hak anak berdasarkan 24 indikator dan 5 kluster yang ditetapkan pemerintah pusat.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi berharap verifikasi bisa berjalan dengan lancar. Sehingga bisa memastikan komitmen Pemkot Sukabumi melindungi anak dari berbagai pemenuhan hak.
"Kami berharap verifikasi dokumen yang sebelumnya sudah diserahkan terdiri dari 24 indikator dan 5 kluster bisa berjalan dengan baik," kata Fahmi di sela penerimaan Tim Verifikasi KLA Kemen-PPA yang diketuai Elvi Hendrani di Balai Kota Sukabumi.
KLA merupakan satu di antara upaya mempersiapkan generasi terbaik. Hal itu sinergis dengan visi dan misi Pemkot Sukabumi memperkuat ketahanan keluarga.
"Dengan ketahanan keluarga akan lahir generasi-generasi terbaik," tuturnya.
Terdapat berbagai program inovasi yang diluncurkan Pemkot Sukabumi untuk mencetak generasi terbaik. Di antaranya program Ananda Sehat yang diluncurkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).
Program dokumen administrasi kependudukan ini merupakan layanan Kartu Identitas Anak dan Akta Kelahiran. Selanjutnya ada program Pos Mamah atau Posyandu Mapay. Program ini merupakan layanan langsung atau jemput bola bagi para ibu hamil yang dikhawatirkan tidak terlayani maksimal, terutama saat pandemi covid-19. Para petugas menyasar rumah-rumah warga yang terdapat ibu hamil maupun warga yang memiliki balita.
"Kami juga punya program Sukabumi Youth Planner yang melibatkan partisipasi aktif pada pelajar SMP, SMA, serta mahasiswa dalam perencanaan pembangunan pada Musrenbang tingkat kelurahan, kecamatan, hingga di tingkat kota," ucapnya.
Baca juga: Belum Ada Satu Pun Kota Layak Anak di Indonesia
Usulan, masukan, maupun saran dari kalangan pelajar diharapkan bisa ditampung dan dijadikan bahan merancang konsep pembangunan. Termasuk juga program Sukabumi Creative Hub yang merupakan wadah menampung minat, bakat dan kreativitas kalangan milenial.
"Dengan adanya Sukabumi Creative Hub, Kota Sukabumi masuk tiga besar kota kreatif di Jawa Barat," ungkapnya.
Pada prinsipnya, sebut Fahmi, Pemkot Sukabumi berupaya menyalurkan berbagai kreativitas dan inovasi kalangan generasi muda. Sehingga mereka bisa mengeksplorasi minat dan bakat.
Pada sektor kesehatan, Kota Sukabumi juga memiliki layanan program Homecare. Program ini diimplementasikan dengan menempatkan satu orang perawat di satu kelurahan untuk menjangkau kalangan lansia, ibu hamil, maupun masyarakat umum yang membutuhkan layanan kesehatan. Pelaksanaannya dilakukan bekerja sama dengan organisasi profesi.
"Semua program ini untuk memudahkan akses masyarakat mendapatkan berbagai layanan. Kalau pun saat verifikasi nanti ada kekurangan, kami harapkan bimbingannya dari tim verifikasi untuk memperbaikinya," sebut Fahmi.
Sedangkan Tim Penggerak PKK juga tak mau ketinggalan berkontribusi melahirkan generasi terbaik. PKK memiliki program Sahabat Geulis, yaitu program gerakan literasi berbabis keluarga.
"Di Alun-alun ada pusat literasi yang bisa dimanfaatkan masyarakat, terutama kalangan anak-anak. Kami juga punya sport center di setiap kelurahan yang bisa digunakan kalangan masyarakat berolahraga sebagai bagian meningkatkan mutu kesehatan," pungkasnya.(OL-5)
ANGGOTA Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher mengaku prihatin atas meninggalnya seorang balita bernama Raya di Sukabumi dalam kondisi tubuh penuh cacing.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI, Irma Suryani, prihatin terhadap kasus balita asal Sukabumi, Jawa Barat yang meninggal dunia dalam kondisi tubuhnya dipenuhi cacing atau cacingan.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI, Irma Suryani, prihatin terhadap kasus balita asal Sukabumi, Jawa Barat, yang meninggal dunia dalam kondisi tubuhnya dipenuhi cacing.
Kasus cacingan terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, Kemenkes melakukan penyelidikan dan pecegahan agar kasus serupa tidak terjadi pada anak lain
PERISTIWA duka anak berusia 3 tahun yang meninggal karena di dalam tubuhnya dipenuhi dengan cacing.
Kemen PPPA mengharapkan BPW Indonesia dapat berpartisipasi aktif dalam program “Ruang Bersama Indonesia”, sebuah program unggulan yang menjadi platform kolaborasi berbagai pihak.
Pendanaan pemulihan melalui peraturan ini hanya dapat diberikan setelah mekanisme restitusi dijalani, tetapi tidak ada batasan waktu yang tegas.
Kementerian PPPA menyoroti tantangan utama dalam pola asuh keluarga, termasuk rendahnya pemahaman perkembangan anak hingga pengaruh lingkungan negatif.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi mengecam keras praktik perkawinan usia anak yang terjadi di Kabupaten Lombok Tengah, NTB.
Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan perempuan melalui pemanfaatan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS), serta program pemberdayaan yang inklusif dan berkelanjutan.
Perempuan jadi punya posisi tawar jika memiliki penghasilan dan mandiri secara finansial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved