Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
MENPAREKRAF Sandiaga Uno memberikan bantuan modal usaha ke Iwan Irawan (34). Hal itu dilakukannya saat mendatangi workshop Kabupaten dan Kota (KaTa) Kreatif di Cirebon, Jawa Barat.
Sandiaga mengaku mendapat informasi, Iwan yang merupakan salah satu peserta workshop adalah penyandang disabilitas daksa. Awalnya, Sandiaga memboyong dagangan Iwan berupa bros.
"Ini saya bawa dulu semua. Ini saya borong, saya kasih kepada para yang pakai bros. Saya beli nih buat Pak Iwan. Kedua tadi Pak Iwan menyatakan modal. Berapa perlu modalnya?" ujar Sandiaga di Vila Alamanis, Cirebon, Jawa Barat, Minggu (19/6/2022).
"Sekitar Rp5 juta lebih," jawab Iwan.
Dalam kesempatan itu, Iwan yang juga aktif di Aliansi Perempuan Disabilitas dan Lansia (APDL) mengaku bercita-cita memberdayakan sesama disabilitas jika usahanya berkembang. Sandiaga pun langsung memberikan bantuan modal usaha ke Iwan yang menjual bros, kunciran, japitan, hingga strap masker.
"Oke, ga pakai lama ga pakai mumet. Ini modal untuk mewujudkan mimpi dari Pak Iwan," ucap Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga menjelaskan, Cirebon memiliki banyak keunggulan subsektor ekonomi kreatif. Beberapa di antaranya seperti kriya, fesyen, hingga seni pertunjukan.
"Kami sangat mendukung karena pelaku-pelaku ekonomi kreatif ini akan membuka peluang usaha dan lapangan pekerjaan banyak," kata Sandiaga. (OL-13)
Baca Juga: Kaum Muda Ngada dapat Teknik Dasar Negosiasi
PELAKU UMKM harus memahami cara membangun branding yang tepat.
Program ini mempertemukan 30 UMKM terpilih hasil kurasi nasional binaan BUMN untuk dibekali wawasan, strategi, dan akses pasar internasional.
SELEBRITAS Raffi Ahmad mengatakan, salah satu kunci penting dalam mengembangkan suatu usaha, terutama UMKM, yakni berkolaborasi.
Kegiatan ini menutup seri pelatihan yang sebelumnya telah digelar di Palembang, Makassar, Lombok, Bali, dan Medan
YaSDI adalah lembaga atau organisasi yang berfokus pada pemberdayaan dan dukungan bagi penyandang disabilitas di Indonesia
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan pentingnya data yang memadai untuk memahami kebutuhan kelompok rentan dalam pembangunan
17,85% penyandang disabilitas berusia lebih dari 5 tahun di Indonesia tidak pernah mengenyam pendidikan formal.
MESKI semangat inklusi terus digaungkan, nyatanya hanya sebagian kecil penyandang disabilitas yang berhasil menembus dunia kerja.
PEMBERDAYAAN penyandang disabilitas perlu terus ditingkatkan untuk mendukung proses pembangunan nasional. Saat ini berbagai tantangan masih kerap dihadapi oleh penyandang disabilitas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved