Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sumsel Waspada Munculnya Kembali Kasus PMK

Dwi Apriani
06/6/2022 22:31
Sumsel Waspada Munculnya Kembali Kasus PMK
Ilustrasi(DOK MI)

SAAT ini belum ditemukan lagi adanya kasus wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Provinsi Sumatra Selatan. Namun, Sumsel masih berisiko adanya temuan tersebut. Karena itu peternak dan pedagang hewan ternak diminta waspada dan teliti dengan adanya wabah itu.

Sebelumnya, beberapa kabupaten/kota di Sumatra Selatan melaporkan sudah ada sapi yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) seperti di Lubuklinggau, Musi Rawas, OKI, dan Palembang. Namun, berdasarkan informasi yang ada kini sudah tidak ada lagi yang terpapar PMK.

"Memang sebelumnya ada ternak di beberapa kabupaten/kota yang terpapar PMK. Tapi kini sudah zero," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel, Ruzuan.

Ia menyebutkan di Lubuklinggau dan OKI sudah tidak ada lagi yang terpapar PMK. Di Musi Rawas ada lima sudah dipotong dan dua sudah sembuh. Begitu juga di Palembang ada tiga, tapi berdasarkan laporan yang tiga terkonfirmasi sudah dipotong.

"Walaupun demikian, kita tetap harus menjaga agar hewan ternak yang sudah ada di Sumsel aman. Terlebih kami sudah diinstruksikan gubernur, jangan sampai PMK mewabah dan harus diantisipasi sejak dini," ungkapnya.

Menurutnya, berbagai upaya dilakukan untuk mengantisipasinya seperti dengan monitoring dan berbagai pengetatan yang ada. Hal ini dinilai cukup bisa mengendalikan kondisi saat ini. Lalu kepada para pedagang kalau memasukkan barang, dokumennya harus lengkap.

"Sumsel ini masih berpotensi terpapar PMK, karena daerah perlintasan seperti dari Jambi maupun Lampung. Mungkin tidak terbawa oleh hewan, tapi bisa saja dari kendaraannya dan lain-lain," katanya

Ruzuan mengatakan, bagi peternak, kandang ternak harus punya alat untuk kebersihannya. Ternak yang sudah ada di pedagang agar dijaga supaya sehat dengan berbagai cara seperti kebersihan lingkungan, di desinfektan dan lain-lain.

"Kita mengajak semua pihak untuk menjaga, sehingga pada saat lebaran haji atau Idul Adha kita mendapatkan hewan kurban yang bagus. Tidak hanya pemerintah tapi semuanya," jelasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya