Ganjar Keluarkan Intruksi Semua Siaga Bencana

Akhmad Safuan
02/6/2022 13:52
Ganjar Keluarkan Intruksi Semua Siaga Bencana
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo(MI/Haryanto)

MENGANTISIPASI ancaman bencana, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali mengeluarkan peringatan dan instruksi kepada daerah untuk bersiaga dengan melakukan patroli titik rawan secara intensif.

Pemantauan Media Indonesia, Kamis (2/6), cuaca di berbagai daerah di Jawa Tengah sedang tidak baik-baik saja, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih terus mengguyur berbagai kawasan baik di daerah pantura, tengah maupun selatan sehingga ancaman bencana cukup besar.

Selain itu, banjir air laut pasang (rob) juga masih menjadi ancaman serius di daerah pesisir pantura karena gelombang tinggi masih terjadi, meskipun banjir rob beberapa waktu lalu masih menimbulkan trauma cukup dalam bagi warga di beberapa daerah pantura seperti Brebes, Tegal, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, Demak, Jepara dan Pati.

"Saya telah intruksikan semua pemerintah daerah, warga maupun seluruh pihak untuk bersiaga dan waspada menghadapi ancaman bencana," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada Media Indonesia, Kamis (2/6).

Kesiagaan menghadapi ancaman bencana bulan Juni dan Juli itu, lanjut Ganjar Pranowo, dilakukan dengan lebih intensif melakukan patroli terhadap titik-titik rawan seperti tanggul yang bocor atau rawan jebol, daerah abrasi maupun ancaman bencana lain yakni longsor di daerah perbukitan.

Baca juga:  Ganjar Tegaskan Capres Urusan Ketum PDIP

Bencana banjir rob, demikian Ganjar Pranowo, tidak hanya terjadi di pantura Jawa saja tetapi juga terjadi di selatan Kalimantan, sehingga diharapkan dalam penyusunan anggaran dapat disiapkan perencanaan secara baik sehingga nantinya daerah rawan bencana mendapatkan prioritas

"Kita sedang mengajukan ke pemerintah pusat untuk dana rob di pantura Jawa Tengah Rp3 triliun, yakni untuk penanganan rob dari Brebes hingga Rembang," ungkap Ganjar Pranowo.

Penanganan banjir rob Brebes hingga Rembang, menurut Ganjar Pranowo, akan diserahkan kepada para ahli, sedang pelaksanaan dipilah-pilah setiap area dengan mendahulukan titik paling rawan untuk segera ditangani.

"Penanganan tidak harus tanggul laut atau sabuk laut, tetapi dilihat dari permasalahan di masing-masing daerah," ungkapnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya