Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ekspor Dilarang, Minyak Goreng Curah di Kudus kembali Normal

Jamaah
26/5/2022 18:18
Ekspor Dilarang, Minyak Goreng Curah di Kudus kembali Normal
Agen minyak goreng curah di Pasar Bitingan Kudus, Kamis (26/5/2022).(MI/Jamaah.)

SETELAH pemerintah memberlakukan larangan ekspor minyak nabati dari kepala sawit atau crude palm oil (PO), kondisi kelangkaan minyak goreng curah di Kabupaten Kudus mulai berangsur teratasi. Harga minyak goreng pun terus turun mendekati harga eceran tertinggi (HET).

Seperti dalam pantauan Media Indonesia di Pasar Tradisional Bitingan Kudus, Kamis (26/5) pagi, aktivitas jual beli minyak goreng curah di salah satu agen setempat mulai kembali normal. Ketersediaan minyak goreng di agen tersebut masih tercukupi hingga beberapa hari ke depan.

Menurut Muhari, pemilik agen minyak goreng curah, turunya harga minyak goreng curah diprediksi karena stok yang melimpah dan mudah didapat. Kini harga jual minyak goreng curah dari agen mendekati harga HET dari pemerintah Rp14 ribu per kilogram. "Sekarang harga minyak goreng curah sudah berangsur normal kembali. Untuk harga eceran minyak goreng curah Rp14.500 per kilogram," kata Muhari sembari melayani pelanggan di Pasar Bitingan Kudus, Kamis (26/5).

Muhari menjelaskan penurunan harga minyak goreng curah terjadi sejak sepekan terakhir. Semula harga eceran di pedagang bisa mencapai Rp19 ribu hingga Rp20 ribu per kilogram. "Turunnya ini ya kayaknya karena stok minyak sudah kembali melimpah, tidak kayak sebelumnya," jelasnya. Agen minyak goreng sebelumnya mengeluhkan pembatasan pembelian minyak goreng curah dari distributor. Namun kini setiap permintaan siap dikirim sesuai pesanan agen minyak goreng curah. "Kalau pas kemarin itu saya minta 3 ton, tapi dikirimi cuma setengahnya," terangnya.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Curah di Kupang Lampaui HET

Heni, salah satu pelanggan minyak goreng, mengaku cukup lega dengan keputusan pemerintah beberapa waktu lalu yang melarang bahan dan minyak goreng untuk diekspor. "Saya selaku pelaku usaha kecil dengan harga minyak goreng curah yang jadi harapan ya senang dapat normal lagi," ujar Heni.

Warga berharap pemerintah dapat mengendalikan harga minyak goreng agar tetap dapat dijangkau masyarakat, terutama pelaku usaha kecil. "Semoga juga diikuti minyak goreng kemasan yang saat ini bagi saya masih cukup tinggi dibanding dulu," ungkapnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya