KETUA Tim Penggerak PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara menyerahkan bantuan beras kepada 51 orang istri yang kini menjadi perempuan kepala keluarga (Pekka) akibat suaminya meninggal karena covid-19. Penyerahan beras yang berasal dari bantuan TP PKK Provinsi Bali ini dilakukan saat pembukaan 'capacity building' di Gedung SMKN 4 Denpasar, Selasa (17/5).
Pada kesempatan itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny Sagung Antari Jaya Negara mengatakan kegiatan capacity building ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas perempuan Kota Denpasar di bidang ekonomi serta membuka dan memperluas akses bagi pekka untuk mengembangkan potensi dirinya serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Selain itu juga memanfaatkan kesempatan dan peluang yang ada sesuai potensi yang dimiliki.
Mengingat situasi pandemi covid-19 yang melanda Indonesia tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan tapi juga sosial ekonomi, terutama bagi perempuan sebagai kelompok rentan. Sejak awal pandemi, perempuan rentan mengalami berbagai permasalahan, seperti beban ganda, kehilangan mata pencaharian, terpaksa menjadi tulang punggung keluarga, hingga mengalami kekerasan berbasis gender. Tidak hanya itu, lanjutnya, pandemi covid-19 juga menyebabkan permasalahan ekonomi begitu kompleks, sehingga tidak dapat dipungkiri situasi ini menuntut perempuan untuk turut andil dalam membantu meningkatkan perekonomian.
Dampak yang begitu signifikan dirasakan terutama oleh perempuan kepala keluarga (pekka) yang ditinggal meninggal oleh suaminya terutama karena covid-19. ''Perempuan penyintas bencana dan penyintas kekerasan, perempuan yang turut mencari nafkah membantu income keluarga karena terdampak covid-19, dan perempuan yang harus bekerja menggantikan peran orang tuanya karena sudah tidak mampu lagi bekerja,'' kata Ny Sagung Antari Jaya Negara.
Pemberdayaan perempuan kepala keluarga (pekka) merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk memberdayakan kaum perempuan yang menjadi kepala keluarga menuju perempuan yang berdaya. Kontribusi perempuan terhadap pendapatan keluarga ternyata semakin diperlukan, khususnya saat sekarang ini.
Selain itu penting bagi perempuan untuk mandiri dengan memiliki sumber penghasilan sendiri, karena memiliki kemandirian ekonomi merupakan kekuatan bagi perempuan itu sendiri. Dengan pelaksanaan kegiatan ini, kata Ny Sagung Antari Jaya Negara, diharapkan dapat memberikan akses kepada perempuan kepala keluarga untuk dapat mengembangkan potensi dan keterampilannya dalam bidang kewirausahaan, sehingga setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat memiliki kemandirian ekonomi sehingga dapat meningkatkan taraf hidup keluarga.
Ketua Panitia Luh Emik Eka Indriyani mengatakan, kegiatan capacity building diikuti 51 orang perempuan yang menjadi kepala keluarga akibat suaminya meninggal karena covid-19. Perempuan yang mendapatkan bantuan itu berdasarkan data dari desa dan kelurahan serta rapidpro. Materi yang diberikan adalah tentang pemahaman dan keterampilan kepada peserta mengenai peningkatan kapasitas diri, organisasi Pekka dan keterampilan pelatihan membuat bumbu. ''Hasil yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah terwujudnya peningkatan kualitas hidup perempuan kepala keluarga Kota Denpasar,'' harap Emik. (RS/OL-10)