PEMUDIK diminta menyiapkan kondisi fisik dan kendaraan saat melewati tol Kanci-Pejagan. Pecah ban menjadi kasus yang sering terjadi di ruas tol tersebut.
Direktur Utama PT Semesta Marga Raya (SMR) Supriyono menjelaskan pihaknya mempersiapkan sarana dan prasarana di ruas tol sepanjang 35 kilometer tersebut. "Namun kondisi fisik dan kendaraan harus dipersiapkan," tutur Supriyono, Selasa (26/4).
Kendaraan perlu dipersiapkan dengan baik sebelum melakukan perjalanan mudik, terutama ban mobil. Dijelaskan Supriyono, pecah ban menjadi kasus yang sering ditemukan di ruas tol Kanci-Pejagan.
Dalam satu bulan bisa terjadi lebih dari 150 peristiwa pecah ban di ruas tol tersebut. "Bahkan bulan kemarin sampai 200 kejadian," tutur Supriyono. Dari semua kasus tersebut sebanyak 90% karena ban yang sudah tipis. "Untuk itu kendaraan perlu dipersiapkan dengan baik," tutur Supriyono.
Sedangkan untuk kondisi fisik, Supriyono juga meminta juga dipersiapkan. Jika lelah, segera beristirahat di rest area. "Safety-nya dua jam beristirahat," tutur Supriyono. Kondisi ban mobil juga kalau digunakan
lebih dari dua jam akan panas.
Jika rest area penuh, pemudik bisa keluar sebentar lalu masuk lagi ke ruas tol. "Biasanya juga sama," tutur Supriyono.
Pada kesempatan itu, Supriyono juga menjelaskan infrastruktur di tol Kanci-Pejagan siap dilalui pemudik. Mereka menyiapkan piket sapu lubang (salub) yang bertugas langsung menambal ketika ada lubang baru akibat hujan deras.
Sedangkan puncak arus mudik diperkirakan terjadi 28 April sore hingga malam dan 29 April seiring berlakunya libur bersama. Sedangkan untuk puncak arus balik diprediksi terjadi H+3 dan H+5. (OL-14)