Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jelang Ramadan, Bujang-Gadis Lampung Gelar Ritual Mandi Bersama di Sungai

Andriego Pandega (Metro TV) / Muhardi (Story Builder)
25/3/2022 19:05
Jelang Ramadan, Bujang-Gadis Lampung Gelar Ritual Mandi Bersama di Sungai
Blangikhan atau mandi bersama di sungai merupakan simbol penyucian hati dalam menghadapi ramadan agar dapat menjalani ibadah puasa.(Metro TV/Andriego Pandega)

MENYAMBUT datangnya bulan suci Ramadan, Pemerintah Provinsi Lampung menggelar tradisi blangikhan atau mandi bersih di kali Batu Putuk, Jumat (25/3/2022).

Tradisi ini merupakan salah satu warisan adat budaya yang dilakukan oleh bujang-gadis atau yang biasa disebut dengan bahasa Lampung Muli Mekhanai.

Baca juga: Isbat Awal Ramadan 1443 H, Kemenag Gelar Rukyatul Hilal di 101 Titik

Sekretaris Daerah (Sekda) Lampung Fahrizal Darminto mengatakan kegiatan blangikhan atau mandi bersama di sungai merupakan simbol penyucian hati dalam menghadapi ramadan agar dapat menjalani ibadah puasa dengan lancar. 

"Jadi ini filosofinya tinggi. Sebelum masuk bulan puasa kita bersihkan hati, bersihkan niat, simbolnya dengan mandi," ujar Sekda Lampung Fahrizal Darminto.

Fahrizal menuturkan blangikhan merupakan budaya turun menurun yang diwariskan oleh leluhur yang dilakukan setiap tahunnya. "Ini kan melestarikan adat istiadat masyarakat Lampung dalam menyambut ramadan," katanya.

Ia berharap ke depan tradisi blangikhan bisa dikembangkan menjadi festival untuk meningkatkan pariwisata Lampung. "Harapannya kita bisa kembangkan menjadi festival untuk menarik wisatawan," ujar dia.

Prosesi blangikhan dilakukan para muli (bujang) dan mekhanai (gadis) di aliran sungai. Prosesi diawali dengan pemecahan kendi yang di dalamnya terdapat air yang diambil dari 7 mata air di Lampung.

Salah satu mekhanai Lampung, Nerissa Arviana Santika mengaku senang mengikuti acara blangikhan.

Selain bisa mengenal lebih jauh adat istiadat warisan terdahulu, juga bisa ikut ambil bagian menjadi salah satu peserta acara yang sangat sakral ini.

Baca juga: Desa Jetis Manfaatkan Lokasi Tambak Garam Sebagai Destinasi Wisata

"Bagus yah karena kebudayaan yang turun menurun, semoga bisa tetap dilestarikan," katanya.

Acara blangikhan dihadiri juga oleh mantan gubernur Lampung dan seluruh pemuka dan tokoh adat Lampung serta forkopimda dan warga. (Mhd/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya