Genjot Vaksinasi Anak, Binda Banten Sekaligus Berantas Hoaks Vaksin

Wibowo Sangkala
23/3/2022 15:29
Genjot Vaksinasi Anak, Binda Banten Sekaligus Berantas Hoaks Vaksin
Bunda Banten gencarkan vaksinasi untuk anak usia 6 - 11 tahun(dok.ist)

BADAN Intilejen Negara Daerah (Binda) Banten  meningkatkan frekuensi vaksinasi massal pelajar sekolah dasar (usia 6-11 tahun). Pasalnya, anak usia SD rawan tertular dan menjadi salah satu rantai penularan Covid-19 mengingat keberadaannya yang selalu bersama orang lain, baik di rumah bersama keluarga, teman-teman lingkungan, hingga di sekolah. Sementara, kini subvarian omicron BA.2 sudah terdeteksi bergentayangan di Indonesia.

“Kita harus selalu antisipatif saat menghadapi wabah. Salah satu langkah yang kita ambil, meningkatkan vaksinasi di kelompok yang rawan, di antaranya anak-anak,” ujar Kepala Binda (Kabinda) Banten, Brigjen Hilman,(23/3/2022).

Langkah lain, menurut Kabinda Banten, adalah memperkuat kekebalan komunal yang saat ini sudah terbentuk dengan menggalakkan vaksinasi dosis ketiga atau booster untuk semua lapisan masyarakat.

Berbagai indikator penanganan pandemi terlihat terus membaik. Kabinda Hilman minta semua elemen bangsa menjaga fenomena ini dengan berpartisipasi aktif ke dalam semua upaya mengatasi pandemi. Termasuk dengan menjalankan protokol kesehatan sebagai kebiasaan hidup sehari-hari. Seperti tetap memakai masker dan menjaga jarak serta rajin cuci tangan. 

“Kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada dan melakukan langkah preventif terhadap varian omicron walaupun sudah divaksin,” ujarnya.

Dalam kegiatan vaksinasi massal ini, Binda Banten bekerjasama dengan dinas pendidikan Cilegon dan dinas kesehatan Cilegon menggelar di SD Al-Azhar 40 YPKS, Kelurahan Kota Bumi, Kecamatan Purwakarta. Untuk jenis vaksin yang diberikan Sinovac. Selain untuk anak-anak usia 6-11 tahun, vaksinasi juga diberikan ke masyarakat umum hingga lansia.

Selain menggencarkan vaksinasi massal, Binda Banten bersama stakeholder terus memberikan edukasi tentang manfaat vaksinasi kepada masyarakat agar terhindar dari hoaks vaksinasi.

“Kami terus berupaya berusaha untuk memberi edukasi kepada orang tua murid melalui sosialisasi virtual, maupun sosialisasi pendekatan antara guru dan orang tua murid untuk memotivasi program ini berjalan sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat maupun daerah, khususnya di Dinas pendidikan dan Dinas kesehatan Kota Cilegon,” ujar Chardisa selaku kepala sekolah SD Islam Al-Azhar 40 YPKS. (OL-13) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya