Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Bencana Hidrometeorologi Terjang Jateng Selatan akibat Hujan Ekstrem

Lilik Darmawan
15/3/2022 15:47
Bencana Hidrometeorologi Terjang Jateng Selatan akibat Hujan Ekstrem
Sejumlah warga tengah melintas di Desa Gebangsari, Kecamatan Tambak, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), pada Selasa (15/3).(MI/Lilik Darmawan.)

HUJAN ekstrem yang terjadi di wilayah Jawa Tengah (Jateng) selatan membuat sejumlah kabupaten dilanda bencana hidrometeorologi. Di Banyumas banjir menerjang delapan desa di tiga kecamatan. Di Kebumen banjir juga melanda dua kecamatan. Di Banjarnegara dilaporkan terjadi bencana tanah longsor.

Di Banyumas, banjir terjadi di delapan desa dalam tiga kecamatan yakni Kemranjen, Sumpiuh, dan Tambak. Di Kemranjen, banjir sempat merendam  jalan nasional penghubung antara Purwokerto-Yogyakarta sejak Selasa
(15/3) dini hari hingga pagi. Pada siang hari banjir sudah surut, tetapi ada beberapa truk yang terperosok, sehingga lalu lintas mengalami ketersendatan.

Sementara banjir terparah di Desa Gebangsari, Kecamatan Tambak. Menurut Kepala Desa Eko Adi Purwanto, di wilayahnya ada 1.100 rumah dan hampir semua terdampak banjir. "Ada 2.500 jiwa yang terdampak. Sampai sekarang yang mengungsi sebanyak 1.700 jiwa," jelas Kades saat ditemui di Posko Pengungsian Desa Gebangsari.

Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan ada delapan lokasi banjir di Banyumas. Sementara untuk titik pengungsian ada lima lokasi. "Penyebab banjir ialah curah hujan yang tinggi. Apalagi, hujan berlangsung selama 10 jam. Ini membuat sungai meluap dan tanggul jebol," katanya.

Pengamat cuaca BMKG Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan bahwa hujan memang masuk kategori ekstrem. "Di wilayah Banyumas, dari data pengukuran alat, curah hujan mencapai 258 milimeter (mm). Itu masuk kategori ekstrem, karena standar di atas 150 mm dalam 24 jam," jelas Teguh.

Dari Kebumen dilaporkan, curah hujan yangh tinggi juga mengakibatkan banjir. Banjir setidaknya terjadi di dua kecamatan yakni Ayah dan Rowokele. "Banjir terparah ada di Kecamatan Ayah yang menimpa delapan desa. Ketinggian banjir ada yang mencapai satu meter," kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kebumen Totok Ari Setiyanto.

Di Kecamatan Ayah, lanjutnya, ada 211 jiwa mengungsi yang terdiri atas lansia 27 orang, 33 balita, dan 151 warga dewasa. "Data masih terus kami perbarui untuk pendataan. Ada beberapa juga jembatan yang miring tidak bisa dipakai, longsor, dan rumah roboh," ujarnya.

 

Sedangkan dari Banjarnegara dilaporkan ada 12 titik longsor dan 1 titik gerakan tanah. Longsor menyebar di sejumlah kecamatan di antaranya Mandiraja, Pagedongan, Bawang, Purwanegara, Susukan, dan Pejawaran. Sedangkan tanah bergerak di Desa Lebakwangi, Kecamatan Pagedongan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya