Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kopi Gunung Edukasi Tentang Kopi dan Penyelamatan Lingkungan

Denny Susanto
15/3/2022 12:33
Kopi Gunung Edukasi Tentang Kopi dan Penyelamatan Lingkungan
i Biji Kopi Borneo dan kelompok jurnalis lingkungan Pena Hijau Indonesia memberikan pemamaparan tentang kopi Borneo.(MI/Denny Susanto )

PULUHAN mahasiswa dan masyarakat desa begitu antusias mendengarkan penjelasan materi tentang sejarah, budidaya dan bisnis kopi yang disampaikan pegiat kopi lokal dari Biji Kopi Borneo dan kelompok jurnalis lingkungan Pena Hijau Indonesia.

Kegiatan bertajuk Kopi Gunung yang dikemas dalam bentuk diskusi santai di kawasan wisata puncak Bukit Batas, Desa Tiwingan Baru, Kabupaten Banjar berlangsung hangat. Sembari menikmati pemandangan yang indah layaknya Raja Ampat, para peserta mendapatkan edukasi tentang kopi dan berbagai permasalahan lingkungan.

Penyajian materi bisnis dan praktek pengolahan kopi menjadi aneka minuman (barista) tentunya merupakan materi yang paling ditunggu para peserta terutama para mahasiswa. Selain berdiskusi para peserta juga berkesempatan mencoba menjadi barista.

Sebelumnya para peserta juga berkesempatan meninjau kebun kopi dan proses pengolahan pasca panen kopi di sentra produksi Kopi Aranio Desa Tiwingan Baru.

"Kegiatan yang kami sebut Kopi Gunung ini berupa kegiatan edukasi bagi masyarakat dan generasi muda tentang komoditas kopi dari hulu (budidaya) hingga hilir atau bisnis kedai kopi. Serta upaya mengkampanyekan pelestarian lingkungan," tutur Arsuma Saputera, perwakilan Pena Hijau Indonesia, Selasa (15/3).

Kegiatan Kopi Gunung ini juga dibarengi kegiatan penanaman pohon kopi bersama Kelompok Tani Hutan Tunas Muda Desa Tiwingan Baru dan Himpunan Mahasiswa PWK Universitas NU Kalsel. Kopi Gunung diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia dan Hari Kopi Nasional.

Sebanyak 1000 pohon berbagai jenis termasuk tanaman kopi di tanam di kawasan perbukitan ini. Kegiatan ini  didukung berbagai kalangan swasta seperti PDAM Bandarmasih, PDAM Intan Banjar, PD Baramarta dan PT Amanah.

baca juga: Gulai Ikan Semah Khas Kerinci Kini Hadir di Jambi

Ketua KTH Tunas Muda, Arianto mengapresiasi kegiatan mahasiswa PWK Universitas NU Kalsel yang melakukan penanaman di kawasan waduk Riam Kanan dan kawasan wisata Bukit Batas. "Selain dapat memulihkan daerah tangkapan air, penanaman pohon buah dan kopi juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat desa," ujarnya.

KTH Tunas Muda merupakan salah satu KTH yang cukup berhasil dalam pengembangan hasil hutan bukan kayu (HHBK) komoditas kopi Robusta. Sebelumnya KTH Tunas Muda juga mendapatkan bantuan alat pengolahan kopi dari UNDP-LPBI NU Kalsel.

Desa Tiwingan Baru merupakan salah satu desa di hulu waduk Riam Kanan, Kecamatan Aranio yang juga dikenal sebagai kawasan wisata Hutan Pinus dan Bukit Batas. Desa ini dapat dijangkau dengan menggunakan perahu motor kurang lebih satu jam dari pelabuhan Tiwingan Lama.

Data Dinas Lingkungan Hidup Kalsel mencatat Sungai Martapura berada dalam sub DAS Martapura dengan hulu Sungai Riam Kanan dan Riam Kiwa. Dari 178.179 hektare luas DTA Riam Kanan 23.815 ha dalam kondisi kritis, agak kritis 47.768 ha dan sangat kritis 67.491 ha atau 37,88 persen. (N-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya